"Anda bisa saja berhadapan dengan pribadi yang membawa efek negatif dan memicu stres."
Ilustrasi teman menyebalkan
Hubungan pertemanan Anda, seperti juga kebiasaan makan dan olahraga, berdampak pada kesehatan. Jadi, pastikan kalau Anda berhubungan dengan orang-orang yang menyenangkan dan tidak membawa pengaruh negatif.
Pasalnya, menurut penelitian yang dilakukan tim dari University of California, Los Angeles (UCLA), interaksi sosial yang negatif bisa meningkatkan risiko inflamasi atau peradangan. Hal ini bisa jadi pemicu penyakit darah tinggi, jantung, bahkan kanker.
Penelitian yang dipublikasi pekan ini dalamProceedings of the National Academy of Sciences, menunjukkan kalau menjadi pribadi yang periang, dikelilingi orang yang berpikiran positif dan tak memiliki interaksi negatif, adalah salah satu untuk terhindari dari penyakit.
Melibatkan 122 orang berusia muda, peneliti menganalisis kadar stres mereka dan membandingkannya dengan protein yang diproduksi tubuh, pemicu inflamasi. Mengandalkan metode kuno menangkap emosi, yaitu melalui buku harian, peneliti mencatat saat mereka mengalami kompetisi atau gesekan dalam kelompok.
Seseorang yang memiliki interaksi sosial negatif, diketahui memiliki level protein pemicu inflamasi yang lebih tinggi. Hal ini membuat mereka berisiko tinggi mengalami depresi, penyakit jantung dan kanker.
"Setiap hari Anda bisa saja berhadapan dengan pribadi yang membawa efek negatif dan memicu stres. Tanpa disadari, ini bisa jadi pemicu penyakit berbahaya," kata Nicholas Rohleder, seorang psikolog, seperti dikutip dari Daily Mail.
Pasalnya, menurut penelitian yang dilakukan tim dari University of California, Los Angeles (UCLA), interaksi sosial yang negatif bisa meningkatkan risiko inflamasi atau peradangan. Hal ini bisa jadi pemicu penyakit darah tinggi, jantung, bahkan kanker.
Penelitian yang dipublikasi pekan ini dalamProceedings of the National Academy of Sciences, menunjukkan kalau menjadi pribadi yang periang, dikelilingi orang yang berpikiran positif dan tak memiliki interaksi negatif, adalah salah satu untuk terhindari dari penyakit.
Melibatkan 122 orang berusia muda, peneliti menganalisis kadar stres mereka dan membandingkannya dengan protein yang diproduksi tubuh, pemicu inflamasi. Mengandalkan metode kuno menangkap emosi, yaitu melalui buku harian, peneliti mencatat saat mereka mengalami kompetisi atau gesekan dalam kelompok.
Seseorang yang memiliki interaksi sosial negatif, diketahui memiliki level protein pemicu inflamasi yang lebih tinggi. Hal ini membuat mereka berisiko tinggi mengalami depresi, penyakit jantung dan kanker.
"Setiap hari Anda bisa saja berhadapan dengan pribadi yang membawa efek negatif dan memicu stres. Tanpa disadari, ini bisa jadi pemicu penyakit berbahaya," kata Nicholas Rohleder, seorang psikolog, seperti dikutip dari Daily Mail.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar