Semburan api warna-warni keluar dari klenteng Hok Lay Kiong dan Vihara Pancaran Tridarma
Semarak Imlek di Klenteng ‘Hok Lay Kiong’
Sekitar 500 letusan kembang api menyemarakkan pergantian tahun baru China atau Imlek 2563 di Klenteng ‘Hok Lay Kiong’, di Jalan Kenari Kelurahan Margahayu, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi Jawa Barat. Dihadiri ribuan orang, tanpa peduli keturunan Tionghoa atau bukan.
Di tengah teriakan dan tepuk tangan, semburan api warna-warni keluar dari klenteng Hok Lay Kiong dan Vihara Pancaran Tridarma yang letaknya bersebelahan. "Saya berharap di tahun yang akan datang masyarakat bisa lebih sejahtera dan maju,” ujar Ketua Yayasan Pancaran Tridarma, Rony Hermawan, Senin 23 Januari 2012.
Selain kembang api, pengunjung juga dihibur dengan pertunjukan barongsai, musik mandarin serta 5.000 lampion yang tergantung di sekitar klenteng.
"Kami ingin rasa perdamaian dan persaudaran dijadikan landasan di tahun naga air ini,” kata Rony yang juga pengurus Klenteng Hok Lay Kiong. “Tetap jaga toleransi agar kerukunan bisa terjalin dengan baik, karena itu modal dasar untuk sebuah pembangunan kota.”
Anggota Komisi X DPR RI, Parlindungan Hutabarat, yang menjadi tamu undangan dalam perayaan tersebut juga menyampaikan pesan damai serupa. “Hakekat Imlek adalah bersukur, bersatu dan punya harapan,” katanya. "Tahun 2012 adalah tahun naga air. Karakter naga air ialah kuat, menjernihkan, meluruskan dan mendamaikan.”
Menandai perayaan tahunan ini, ratusan warga keturunan Tionghoa terlihat mendatangi klenteng untuk bersembahyang bersama. Sebagian terlihat membagikan angpao untuk masyarakat sekitar yang turut hadir.
Imlek merupakan pergantian shio dalam penanggalan China. Imlek jatuh setiap tanggal satu bulan pertama atau tahun lunar. Dihitung berdasarkan peredaran bulan, dan dikombinasikan dengan peredaran matahari dan pergantian dari musim dingin ke musim semi.
Di tengah teriakan dan tepuk tangan, semburan api warna-warni keluar dari klenteng Hok Lay Kiong dan Vihara Pancaran Tridarma yang letaknya bersebelahan. "Saya berharap di tahun yang akan datang masyarakat bisa lebih sejahtera dan maju,” ujar Ketua Yayasan Pancaran Tridarma, Rony Hermawan, Senin 23 Januari 2012.
Selain kembang api, pengunjung juga dihibur dengan pertunjukan barongsai, musik mandarin serta 5.000 lampion yang tergantung di sekitar klenteng.
"Kami ingin rasa perdamaian dan persaudaran dijadikan landasan di tahun naga air ini,” kata Rony yang juga pengurus Klenteng Hok Lay Kiong. “Tetap jaga toleransi agar kerukunan bisa terjalin dengan baik, karena itu modal dasar untuk sebuah pembangunan kota.”
Anggota Komisi X DPR RI, Parlindungan Hutabarat, yang menjadi tamu undangan dalam perayaan tersebut juga menyampaikan pesan damai serupa. “Hakekat Imlek adalah bersukur, bersatu dan punya harapan,” katanya. "Tahun 2012 adalah tahun naga air. Karakter naga air ialah kuat, menjernihkan, meluruskan dan mendamaikan.”
Menandai perayaan tahunan ini, ratusan warga keturunan Tionghoa terlihat mendatangi klenteng untuk bersembahyang bersama. Sebagian terlihat membagikan angpao untuk masyarakat sekitar yang turut hadir.
Imlek merupakan pergantian shio dalam penanggalan China. Imlek jatuh setiap tanggal satu bulan pertama atau tahun lunar. Dihitung berdasarkan peredaran bulan, dan dikombinasikan dengan peredaran matahari dan pergantian dari musim dingin ke musim semi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar