"Semoga Naga Air bukan air kiriman (banjir) tapi rejeki yang berlimpah di Jakarta."
Fauzi Bowo
Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menyatakan, agar dalam perayaan Tahun Baru Imlek 2563 tidak ada sekat-sekat etnis di Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat.
"Saya ingin tidak ada sekat-sekat etnis di Kelurahan Kamal. Saya meminta kepada pihak Kelurahan agar menjaga keberagaman." kata Fauzi Bowo yang lebih akrab dipanggil Foke dalam kata pembukaan perayaan Tahun Baru Imlek 2563 di Kampung Belakang, Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 23 Januari 2012.
Foke mengungkapkan tahun ini adalah kelima kali secara rutin dirinya merayakan Imlek di Kampung Belakang. "Mengapa? Karena anda adalah warga Jakarta yang mempunyai hak sama dengan warga Jakarta lainnya," ujar Foke.
Sebagai gubernur, dia ikut sedih karena ada warga yang belum punya Kartu Tanda Pengenal (KTP), Kartu Keluarga (KK), Kartu Warga Indonesia dan Akte Kelahiran. "Akhirnya tidak bisa bersekolah di Sekolah Negeri," ujar Foke.
Pada acara itu, Foke menyerahkan secara simbolik berupa akta kelahiran kepada Aldi Setiadi, KTP kepada Kim Lan, KK kepada Lim In Hoa. Ketiganya adalah etnis Tionghoa.
"Untuk etnis Tionghoa mari kita miliki kota Jakarta, kita bangun dan bangun bersama-sama. Bapak-bapak, Ibu-ibu (etnis Tionghoa) punya hak yang sama dengan warga Jakarta lainnya," kata Foke.
Foke mengatakan pemerintah memberikan perhatian soal kesehatan, pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat tanpa memandang etnis. "Untuk itu maka perlunya dukungan dari warganya kepada pemerintah," ujarnya.
Foke menegaskan keberagaman di Indonesia jangan sampai terpecah belah oleh tindakan segelintir orang. "Saya menitipkan keberagaman, karena keberagaman adalah kekayaan Indonesia. Jangan sampai ada oknum yang memecahkan keberagaman kita ini".
Di tahun Naga Air ini, Foke berharap kota Jakarta mendapatkan rejeki yang berlimpah. "Mudah-mudahan di tahun naga, ini naga air bukan air kiriman (banjir) tapi rejeki yang berlimpah di Jakarta," katanya.
"Saya ingin tidak ada sekat-sekat etnis di Kelurahan Kamal. Saya meminta kepada pihak Kelurahan agar menjaga keberagaman." kata Fauzi Bowo yang lebih akrab dipanggil Foke dalam kata pembukaan perayaan Tahun Baru Imlek 2563 di Kampung Belakang, Kelurahan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Senin, 23 Januari 2012.
Foke mengungkapkan tahun ini adalah kelima kali secara rutin dirinya merayakan Imlek di Kampung Belakang. "Mengapa? Karena anda adalah warga Jakarta yang mempunyai hak sama dengan warga Jakarta lainnya," ujar Foke.
Sebagai gubernur, dia ikut sedih karena ada warga yang belum punya Kartu Tanda Pengenal (KTP), Kartu Keluarga (KK), Kartu Warga Indonesia dan Akte Kelahiran. "Akhirnya tidak bisa bersekolah di Sekolah Negeri," ujar Foke.
Pada acara itu, Foke menyerahkan secara simbolik berupa akta kelahiran kepada Aldi Setiadi, KTP kepada Kim Lan, KK kepada Lim In Hoa. Ketiganya adalah etnis Tionghoa.
"Untuk etnis Tionghoa mari kita miliki kota Jakarta, kita bangun dan bangun bersama-sama. Bapak-bapak, Ibu-ibu (etnis Tionghoa) punya hak yang sama dengan warga Jakarta lainnya," kata Foke.
Foke mengatakan pemerintah memberikan perhatian soal kesehatan, pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat tanpa memandang etnis. "Untuk itu maka perlunya dukungan dari warganya kepada pemerintah," ujarnya.
Foke menegaskan keberagaman di Indonesia jangan sampai terpecah belah oleh tindakan segelintir orang. "Saya menitipkan keberagaman, karena keberagaman adalah kekayaan Indonesia. Jangan sampai ada oknum yang memecahkan keberagaman kita ini".
Di tahun Naga Air ini, Foke berharap kota Jakarta mendapatkan rejeki yang berlimpah. "Mudah-mudahan di tahun naga, ini naga air bukan air kiriman (banjir) tapi rejeki yang berlimpah di Jakarta," katanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar