Pengakuan terhadap waria dan transeksual kembali diperlihatkan Thailand. Kemarin (15/12) maskapai baru di Negeri Gajah Putih itu, PC Air, memperkenalkan empat pramugari baru dari kalangan yang di banyak negara kerap menjadi sasaran tindakan diskriminatif tersebut. Mereka adalah Chayathisa Nakmai, Dissanai Chitpraphachin, Nathatai Sukkaset, dan Phuntakarn Sringern. Kemarin mereka bertugas untuk kali pertama melayani penumpang rute domestik, dari Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, ke Surat Thani, provinsi di selatan Thailand.
“Mereka direkrut dengan kualifikasi yang sama seperti perekrutan pramugari lain,” bunyi pernyataan resmi PC Air di situs mereka, sebagaimana dikutip DailyMail. Hanya, ada syarat tambahan buat mereka: harus bertindak sepenuhnya seperti perempuan. Artinya, cara mereka berjalan dan bicara serta suara yang dikeluarkan mesti feminin.
PC Air yang berambisi memperluas rute ke seluruh Asia memutuskan untuk merekut pramugari dari kalangan yang di Thailand biasa dikenal dengan sebutan katoey alias ladyboy itu setelah menerima lebih dari 100 lamaran. Akhirnya, melalui proses yang ketat, empat katoey tadi terpilih bersama 19 perempuan dan tujuh pria.
Dibandingkan di negara-negara lain, di Thailand kaum waria dan transeksual lebih mendapat pengakuan. Meskipun di kartu identitas resmi mereka tetap tercatat sebagai pria. Waria dan transeksual Thailand bisa ditemui bekerja di berbagai bidang, bukan cuma di kosmetik dan salon kecantikan seperti umumnya di Indonesia. Kontes ratu kecantikan untuk kalangan katoey di Thailand juga amat dikenal.
Di negeri yang kini dipimpin Perdana Menteri Yingluck Shinawatra itu pula bisnis operasi ganti kelamin berkembang luas. Banyak pasien yang datang dari luar Thailand, termasuk Indonesia.
“Mereka direkrut dengan kualifikasi yang sama seperti perekrutan pramugari lain,” bunyi pernyataan resmi PC Air di situs mereka, sebagaimana dikutip DailyMail. Hanya, ada syarat tambahan buat mereka: harus bertindak sepenuhnya seperti perempuan. Artinya, cara mereka berjalan dan bicara serta suara yang dikeluarkan mesti feminin.
PC Air yang berambisi memperluas rute ke seluruh Asia memutuskan untuk merekut pramugari dari kalangan yang di Thailand biasa dikenal dengan sebutan katoey alias ladyboy itu setelah menerima lebih dari 100 lamaran. Akhirnya, melalui proses yang ketat, empat katoey tadi terpilih bersama 19 perempuan dan tujuh pria.
Di negeri yang kini dipimpin Perdana Menteri Yingluck Shinawatra itu pula bisnis operasi ganti kelamin berkembang luas. Banyak pasien yang datang dari luar Thailand, termasuk Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar