Perangkat ini diklaim dapat bertahan selama sepekan tanpa pengisian
Logo Apple
Apple sedang mengerjakan perangkat sel berbahan bakar hidrogen yang ditanamkan dalam laptop dan smartphone.Perangkat ini diklaim dapat bertahan selama sepekan tanpa pengisian. Kabar ini diketahui saat Apple mengajukan permohonan paten ke Kantor Merek dan Paten Amerika Serikat.
Dalam dua dokumen yang disampaikan kepada Kantor Merek dan Paten AS, pembuat iPhone itu mengatakan, pengajuan itu untuk mengurangi kebutuhan baterai yang banyak dan besar.
Seperti dilansir laman Telegraph, Senin 26 Desember, sel berbahan bakar hidrogen mengubah hidrogen dan oksigen ke dalam air dan energi listrik. Teknologi ini telah lama dipuji sebagai sumber tenaga potensial untuk pembersih mobil.
Perusahaan elektronik juga tertarik mengganti baterai yang memakai racun kimia dengan berbahan bakar hidrogen, karena lebih tahan lama dan hanya memproduksi air sebagai hasil sampingan. "Ketergantungan bahan bakar fosil telah memaksa pemerintah mempertahankan relasi politik dan militer yang tidak stabil dengan pemerintah di Timur Tengah," kata Apple dalam pengajuan paten.
"Masalah ini telah menimgkatkan kesadaran dan keinginan konsumen untuk mempromosikan dan menggunakan sumber energi terbarukan."
Sel berbahan bakar hidrogen lebih kecil dan ringan daripada baterai. “Sel dan bahan bakar itu berpotensi mencapai volumetrik tinggi, dan kepadatan energi gravimetri, yang memungkinkan operasi perangkat elektronik portabel berjalan beberapa pekan tanpa pengisian bahan bakar,” kata Apple.
Dua paten, ‘Sistem Sel Bahan Bakar untuk Perangkat Portable Komputer’ dan ‘Sistem Sel Bahan Bakar Pasangan untuk Perangkat Komputasi Portable’ ini bukan pertama kalinya dilakukan Apple. Sebelumnya, pada Oktober, Apple mengerjakan paten aplikasi yang merinci penggunaan tenaga sel bahan bakar hidrogen.
Teknologi baterai telah lama dipandang sebagai hambatan dalam industri smartphone. Kini para pembuat microchip terkemuka fokus pada pengembangan prosesor dengan konsumsi daya rendah.
Dalam dua dokumen yang disampaikan kepada Kantor Merek dan Paten AS, pembuat iPhone itu mengatakan, pengajuan itu untuk mengurangi kebutuhan baterai yang banyak dan besar.
Seperti dilansir laman Telegraph, Senin 26 Desember, sel berbahan bakar hidrogen mengubah hidrogen dan oksigen ke dalam air dan energi listrik. Teknologi ini telah lama dipuji sebagai sumber tenaga potensial untuk pembersih mobil.
Perusahaan elektronik juga tertarik mengganti baterai yang memakai racun kimia dengan berbahan bakar hidrogen, karena lebih tahan lama dan hanya memproduksi air sebagai hasil sampingan. "Ketergantungan bahan bakar fosil telah memaksa pemerintah mempertahankan relasi politik dan militer yang tidak stabil dengan pemerintah di Timur Tengah," kata Apple dalam pengajuan paten.
"Masalah ini telah menimgkatkan kesadaran dan keinginan konsumen untuk mempromosikan dan menggunakan sumber energi terbarukan."
Sel berbahan bakar hidrogen lebih kecil dan ringan daripada baterai. “Sel dan bahan bakar itu berpotensi mencapai volumetrik tinggi, dan kepadatan energi gravimetri, yang memungkinkan operasi perangkat elektronik portabel berjalan beberapa pekan tanpa pengisian bahan bakar,” kata Apple.
Dua paten, ‘Sistem Sel Bahan Bakar untuk Perangkat Portable Komputer’ dan ‘Sistem Sel Bahan Bakar Pasangan untuk Perangkat Komputasi Portable’ ini bukan pertama kalinya dilakukan Apple. Sebelumnya, pada Oktober, Apple mengerjakan paten aplikasi yang merinci penggunaan tenaga sel bahan bakar hidrogen.
Teknologi baterai telah lama dipandang sebagai hambatan dalam industri smartphone. Kini para pembuat microchip terkemuka fokus pada pengembangan prosesor dengan konsumsi daya rendah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar