Sejumlah pemerintah lokal di Malaysia melarang penduduk untuk merayakan hari Valentine. Mereka akan menurunkan tim untuk memeriksa apakah ada acara yang tidak bermoral pada hari perayaan kasih sayang tersebut, yang berlangsung setiap 14 Februari. Menurut laman harian The Star, Rabu 9 Februari 2011, kebijakan itu diberlakukan pemerintah negara bagian Kedah, Penang, Kelantan, dan Selangor. Ketua Pemuda Partai Islam se-Malaysia (PAS), Nasrudin Hasan Tantawi, mengatakan petugas akan menangkap warga yang kedapatan melakukan tindakan asusila berdasarkan hukum Islam.
“Kami telah mengidentifikasi titik-titik di negara-negara bagian ini yang akan digunakan oleh para pasangan dan kami juga akan menurunkan petugas dari kementerian agama serta anggota partai untuk menghentikan tindakan penuh dosa, seperti seks bebas, yang melanggar hukum Islam,” ujar Nasrudin, seperti dikutip The Star.
Nasrudin mengatakan mereka yang melakukan tindak asusila akan ditangkap, pihak penyelenggara yang mengadakan acara yang melanggar hukum Islam juga akan ditindak dengan tegas. Acara-acara seperti itu, ujar Nasrudin, mmerebak di kalangan uda akhir-akhir ini di Malaysia. Contohnya, tahun lalu ada kampanye yang mempromosikan hari tanpa celana dalam pada Valentine. Beberapa tahun lalu, sebuah hotel di Kuala Terengganu menawarkan kamar gratis bagi 100 pasangan pertama yang datang.
Nasrudin mengatakan bahwa menurut kebijakan yang dikeluarkan oleh Dewan Fatwa Nasional Malaysia, umat muslim di negara tersebut dilarang untuk merayakan Valentine karena mengandung dosa dan unsur-unsur Kristiani. PAS, ujar Nasrudin, juga akan menyebarkan pamflet dan selebaran ceramah mengenai penyimpangan Valentine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar