Minimnya keuangan memaksa NASA harus memilih planet mana yang akan dieksplorasi
Misi ke planet Mars
Badan Antariksa Amerika Serikat, NASA, menghentikan eksplorasi di Planet Mars menyusul minimnya keuangan. Kebijakan ini bagian dari pengurangan eksplorasi di planet-planet lainnya.
Dilansir harian Daily Mail, Sabtu 11 Februari 2012, minimnya keuangan memaksa NASA harus memilih planet mana yang akan dieksplorasi. Seperti planet tetangga atau planet-planet yang nun jauh dari Bima Sakti.
Minimnya keuangan disumbang juga dari pembelian teleskop baru yang melebihianggaran. Akibatnya, NASA pun berpaling dari Mars.
Keputusan NASA ini disambut penyesalan dari mantan Kepala Ilmu Pengetahuan NASA Edward Weiler. Menurutnya, kebijakan ini irasional. "Dan tidak dapat dibenarkan," kata Weiler yang September tahun lalu masih menjabat sebagai administrator asosiasi NASA di bidang Ilmu Pengetahuan.
"Kita adalah satu-satunya negara yang mampu mendemonstrasikan pendaratan di planet yang kemudian diberi nama Mars. Ini masalah prestise nasional," kata dia.
Dua ilmuwan mengungkapkan anggaran NASA tahun 2013 yang sebenarnya akan dirilis pekan depan. Dalam dokumen anggaran itu, NASA mengeliminasi misi gabungan untuk mengeksplorasi Mars tahun 2016 dan 2018. NASA sebelumnya sudah menyanggupi membayar US$1,4 miliar untuk misi tersebut.
Namun, NASA tidak menghapus semua misi soal Mars karena beberapa masih berlanjut meski tidak ada kepastian masa depan penerbangan ke planet merah itu.
Dua ilmuwan ini juga mengungkapkan pemotongan eksplorasi Mars itu bagian dari penghematan US$300 juta dari total anggaran US$1,5 miliar anggaran untuk ilmu pengetahuan planet NASA.
Dilansir harian Daily Mail, Sabtu 11 Februari 2012, minimnya keuangan memaksa NASA harus memilih planet mana yang akan dieksplorasi. Seperti planet tetangga atau planet-planet yang nun jauh dari Bima Sakti.
Minimnya keuangan disumbang juga dari pembelian teleskop baru yang melebihianggaran. Akibatnya, NASA pun berpaling dari Mars.
Keputusan NASA ini disambut penyesalan dari mantan Kepala Ilmu Pengetahuan NASA Edward Weiler. Menurutnya, kebijakan ini irasional. "Dan tidak dapat dibenarkan," kata Weiler yang September tahun lalu masih menjabat sebagai administrator asosiasi NASA di bidang Ilmu Pengetahuan.
"Kita adalah satu-satunya negara yang mampu mendemonstrasikan pendaratan di planet yang kemudian diberi nama Mars. Ini masalah prestise nasional," kata dia.
Dua ilmuwan mengungkapkan anggaran NASA tahun 2013 yang sebenarnya akan dirilis pekan depan. Dalam dokumen anggaran itu, NASA mengeliminasi misi gabungan untuk mengeksplorasi Mars tahun 2016 dan 2018. NASA sebelumnya sudah menyanggupi membayar US$1,4 miliar untuk misi tersebut.
Namun, NASA tidak menghapus semua misi soal Mars karena beberapa masih berlanjut meski tidak ada kepastian masa depan penerbangan ke planet merah itu.
Dua ilmuwan ini juga mengungkapkan pemotongan eksplorasi Mars itu bagian dari penghematan US$300 juta dari total anggaran US$1,5 miliar anggaran untuk ilmu pengetahuan planet NASA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar