Video aksi kekerasan yang dilakukan Anak Baru Gede (ABG) menggegerkan publik Bali
Dalam video tersebut, ada sekitar tujuh orang remaja putri mengeroyok satu orang remaja putri. Entah apa penyebabnya, tapi, seorang ABG putri itu terlihat diinterogasi oleh keempat remaja putri.
Dari petikan pembicaraan yang terekam dengan bahasa Indonesia bercampur Bali itu, terdengar seorang dari mereka menagih uang sebesar Rp200 ribu kepada korban.
Dari situ, adegan penganiayaan pun terjadi. Satu orang dari tujuh remaja putri itu memukul korban. Tiga kali korban terkena bogem mentah remaja berbaju hijau dan kuning.
Sementara rekannya memerhatikan dan sesekali ikut memukul korban sambil mengeluarkan kata-kata kasar.
Dalam video berjudul "Kekerasan ABG Bali" itu, korban yang mengenakan baju berwarna ungu itu tak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya bisa menangis tak berdaya. Hanya bisa pasrah terhadap apa yang dialaminya.
Bukannya iba ketika melihat korbannya menangis, para pengeroyok itu justru bertindak lebih ganas lagi. Mereka pun memotong pakaian korbannya dengan gunting yang sepertinya sudah disiapkan sebelumnya.
Pertama, pemukul berbaju kuning menggunting celana korban. Yang lain ikut menggunting baju, hingga tubuh korban dan celana dalamnya terlihat.
Tak puas menggunting baju, mereka lanjut menggunting rambut korban. Padahal, korban sudah memohon jangan menggunting rambutnya. Tampak asyik menganiaya, pelaku mengatakan, "masih untung rambut kamu yang dipotong, daripada nyawa kamu!".
Setelah itu, korban pun ditendang hingga tersungkur. Saat itulah aksi mereka kepergok seorang ibu-ibu yang terdengar dari suaranya.
Merasa aksinya diketahui, mereka lantas melarikan diri dengan sepeda motor yang terlihat jelas menggunakan plat kendaraan DK.
Menanggapi beredarnya video tersebut, Polda Bali mengatakan masih melakukan penelusuran. "Kami akan pelajari video tersebut," kata Kabid Humas Polda Bali, Komisaris Besar Hariadi melalui pesan singkat kepada VIVAnews.com, Selasa 7 Februari 2012
Aksi Kekerasan ABG Bali :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar