Dalam pengumuman resmi di Zurich, Swiss, Kamis (2/12) petang ini, FIFA menunjuk Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Ketegangan menyelimuti para anggota delegasi kandidat tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 yang sudah berkumpul sejak pagi. Belanda/Belgia memulai presentasi pada pukul sembilan pagi waktu setempat dan diakhiri dengan presentasi Rusia pukul sebelas. Piala Dunia 2018 diminati empat kandidat, yaitu Belanda/Belgia, Spanyol/Portugal, Inggris, dan Rusia. Sementara Piala Dunia 2022 diinginkan lima kandidat, yaitu Qatar, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.
Pengumuman dijadwalkan akan disampaikan langsung oleh presiden FIFA Sepp Blatter pukul tiga sore. Namun, diduga karena proses voting yang alot, jadwal mundur 30 menit.
Hadirin sudah mengisi ruangan auditorium sejak pukul tiga lebih sedikit. Rasa cemas mulai meningkat ketika sekjen Jerome Valcke naik mimbar dan menjelaskan prosedur voting penentuan tuan rumah Piala Dunia. Setelahnya, yang ditunggu-tunggu pun muncul: Blatter dengan amplop putih di tangan.
Ketegangan menyelimuti para anggota delegasi kandidat tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 yang sudah berkumpul sejak pagi. Belanda/Belgia memulai presentasi pada pukul sembilan pagi waktu setempat dan diakhiri dengan presentasi Rusia pukul sebelas. Piala Dunia 2018 diminati empat kandidat, yaitu Belanda/Belgia, Spanyol/Portugal, Inggris, dan Rusia. Sementara Piala Dunia 2022 diinginkan lima kandidat, yaitu Qatar, Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, dan Australia.
Pengumuman dijadwalkan akan disampaikan langsung oleh presiden FIFA Sepp Blatter pukul tiga sore. Namun, diduga karena proses voting yang alot, jadwal mundur 30 menit.
Hadirin sudah mengisi ruangan auditorium sejak pukul tiga lebih sedikit. Rasa cemas mulai meningkat ketika sekjen Jerome Valcke naik mimbar dan menjelaskan prosedur voting penentuan tuan rumah Piala Dunia. Setelahnya, yang ditunggu-tunggu pun muncul: Blatter dengan amplop putih di tangan.
Sedikit berbasa-basi, akhirnya Blatter mengumumkan penunjukan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018. Tidak berapa lama, Blatter kemudian menyatakan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia empat tahun berselang.
"Saya yakin dengan mengelola Piala Dunia di kawasan tertentu, atau benua tertentu, akan membawa banyak manfaat bagi belahan dunia tersebut," ujar Blatter dalam sambutannya.
Sebelum pengumuman resmi, sudah muncul rumor kegagalan Inggris menggelar Piala Dunia 2018. Seperti yang dilansir BBC, duta besar kampanye Alan Shearer sudah menduga kekalahan Inggris.
"Kami sudah mendengar rumor dua tiga menit sebelum duduk di ruangan auditorium kalau kampanye kami gagal," ungkapnya.
"Selamat kepada Rusia, mereka sudah bekerja dengan baik, tapi [kekalahan pencalonan] sulit diterima saat ini. Presentasi kami tadi pagi sungguh luar biasa. Harus diingat, kalau tidak sekarang kapan lagi kami mendapat kesempatan menggelarnya? Sungguh menyakitkan, tapi kita harus memberi selamat kepada sang pemenang."
"Saya yakin dengan mengelola Piala Dunia di kawasan tertentu, atau benua tertentu, akan membawa banyak manfaat bagi belahan dunia tersebut," ujar Blatter dalam sambutannya.
Sebelum pengumuman resmi, sudah muncul rumor kegagalan Inggris menggelar Piala Dunia 2018. Seperti yang dilansir BBC, duta besar kampanye Alan Shearer sudah menduga kekalahan Inggris.
"Kami sudah mendengar rumor dua tiga menit sebelum duduk di ruangan auditorium kalau kampanye kami gagal," ungkapnya.
"Selamat kepada Rusia, mereka sudah bekerja dengan baik, tapi [kekalahan pencalonan] sulit diterima saat ini. Presentasi kami tadi pagi sungguh luar biasa. Harus diingat, kalau tidak sekarang kapan lagi kami mendapat kesempatan menggelarnya? Sungguh menyakitkan, tapi kita harus memberi selamat kepada sang pemenang."
Persiapan delegasi Rusia sendiri sempat terganggu karena Presiden Vladimir Putin menolak bergabung dalam presentasi. Belakangan, Putin mengatakan bersedia terbang ke Zurich jika Rusia dipercaya menggelar Piala Dunia.
Penunjukan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 menimbulkan pertanyaan di kalangan media. Hasil inspeksi FIFA yang dilansir kepada publik beberapa bulan lalu menyatakan penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar termasuk kategori "berisiko tinggi".
Demi transparansi, proses voting dalam pencalonan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 akan diungkap FIFA belakangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar