Negara Amerika Utara bakal mengambil alih posisi penguasa minyak dunia dari Timur Tengah.
Posisi teratas itu diperkirakan bisa diraih AS dan negara Amerika Utara lainnya seperti Kanada serta Meksiko minimal dalam 8 tahun mendatang atau pada 2020.
Dalam laporan "Energy 2020, North America, the New Middle East?" yang diperolehVIVAnews.com, Senin, 26 Maret 2012, dijelaskan faktor utama peningkatan produksi minyak dan gas alam AS adalah berkurangnya permintaan serta pergulatan negara Paman Sam ini untuk mengatasi krisis ekonomi.
Citigroup memperkirakan, permintaan minyak mentah AS telah berkurang 2 juta barel per hari (barrel per day/bpd) sejak puncaknya pada 2005. Penurunan konsumsi minyak tersebut terutama dipicu munculnya resesi ekonomi AS.
Faktor lain adalah perubahan struktur demografi masyarakat, kebijakan efisiensi bahan bakar, dan teknologi komersialisasi massal turut mendukung berkurangnya konsumsi minyak AS.
Fakta menarik seputar munculnya AS dan negara Amerika Utara sebagai penguasa minyak dunia adalah pertumbuhan produksi minyak serta gas alam yang tertinggi di dunia. Wilayah Amerika Utara kini juga menjadi sumber baru minyak mentah dunia.
Setidaknya terdapat lima sumber tambang minyak baru yang telah ditemukan di utara Benua Amerika. Tambang baru ini akan menjamin pasokan minyak mentah minimal beberapa dekade mendatang.
Kelima sumber baru itu di antaranya produksi minyak dari Oil Sand (batuan yang mengandung bahan baku minyak) Kanada, Tambang Laut Dalam di AS dan Meksiko, sumber minyak dari shale, serta cadangan gas alam cair terkait produksi gas dan biofuels.
Dengan kelima sumber tambang minyak baru tersebut, negara-negara di Amerika Utara diperkirakan memperoleh tambahan pasokan minyak sebanyak 11 juta bpd dari 15 juta bpd pada 2010 menjadi 27 bpd pada 2020-2022.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar