Jakarta, Soal macet di Jakarta,
  sudah bukan rahasia. “Saya harus bangun lebih  pagi agar tidak 
terjebak  kemacetan,” ungkap Maman yang berdomisili di  Bojong Sari 
Depok.
Menurut Drs. Sugeng Astanto. MPsi, pengamat psikologi sosial dan  staf pengajar di
  Institut Ilmu Sosial Ilmu Politik (IISIP) Jakarta stres  akibat  
kemacetan bisa mengubah tingkah laku terhadap keluarga. “Paling  mudah  
mengatasinya berbagi atau curhat kepada istri atau orang terdekat  apa  
yang dialami selama di perjalanan,” jelasnya.
Lantas,
 bagaimana menyikapinya? Berikut  langkah antisipatif yang  diungkapkan 
Jusri Pulubuhu instruktur safety  riding Jakarta Defensive  Driving 
Consulting (JDDC).
 
- Kemacetan Lalu Lintas
1. Rencanakan Perjalanan
 Pre-Drive Preparation
Pengemudi harus menyadari bahwa kemacetan di ibukota adalah hal yang biasa, maka lakukan segala kemungkinan yang terjadi semisal ke kamar kecil terlebih dahulu (ini sering jadi masalah besar ketika tidak tertahan) dan siapkan segala sesuatu yang mungkin diperlukan. Seperti sebotol air mineral atau sebungkus makanan kecil di dalam mobil. Manakala situasi menjadi emergency ini akan menolong Anda.
Rute
Rencanakan rute yang akan dilewati, sebelum bergerak monitor segala saluran radio yang memiliki siaran kondisi traffic. Hindari area-area terminal, sekolah, mal-mal atau pun tempat hiburan. Hindari ruas-ruas bottle neck atapun traffic light yang sering mati termasuk ruas-ruas jalan yang jadi langganan banjir walaupun kenyataannya harus memperpanjang jarak tempuh.
Waktu
Kadang kita lupa memberikan spare waktu. Sebaiknya Anda tiba di tempat tujuan lebih awal bilamana memiliki janji ketimbang terlambat. Misal rute yang sama sehari-hari (kondisi normal) kita tempuh 1 jam, andai ada janji atau kondisi alam sedang hujan, akan bergerak pada jam-jam sibuk maka sediakan waktu perjanan antara 2 – 2,5 jam lebih awal.
2. Driving Style
 Dressing
Sebaiknya gunakan pakaian yang tidak terlalu ketat, jika menggunakan dasi kendorkan terlebih dahulu. Jika Anda seorang wanita, gunakan sepatu yang bersol rendah saat mengemudi. Jika tidak, pada kondisi stop and go akan menyebabkan ketegangan yang tinggi pada otot-otot kaki dan betis.
Posture
Pada dasarnya selain posture harus ergonomic, tidak kaku dan anggota badan kelenturanya harus dapat diakomodir dengan baik. Caranya dada jangan terlalu dekat lingkar kemudi, indikatornya kedua tangan pada posisi lurus diletakkan pada posisi pukul 09.00–03.00 dengan sudut 135o. Lalu kedua kaki jangan terlalu menekuk dan juga jangan terlalu jauh dari pedal-pedal.
Cabin Enviro
Maksudnya bagian compartment penumpang juga harus dapat memberikan suasana yang menyenangkan. Barang-barang tidak berserakan. Pada situasi terjebak macet, kondisi di ruang kabin akan mempengaruhi.




Tidak ada komentar:
Posting Komentar