Sariawan bukan diakibatkan karena kekurangan vitamin C. Penyebab sesungguhnya sangat beragam.
Ahli
kesehatan mulut dari Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI AL Jakarta
Drg. Dyah Juniar Sp.PM meluruskan anggapan keliru soal sariawan yang
disebabkan karena kekurangan vitamin C.
Menurut
Dyah, kekurangan vitamin C akan menyebabkan radang gusi atau
gingivitis, bukannya sariawan. Lalu apa penyebab sebenarnya dari
sariawan?
Dyah
menjelaskan jika penyebab sariawan sangat beragam. Mulai dari tergigit
ketika makan, luka ketika menyikat gigi, alergi terhadap suatu makanan
(misalnya rujak, nanas, atau cabai), atau pun adanya infeksi oleh
bakteri.
“Infeksi
pada saluran pencernaan pun bisa menimbulkan sariawan. Meski yang
terganggu adalah sistem pencernaan, tapi terwujud di rongga mulut dalam
bentuk sariawan,” sebut Dyah.
Bahkan
tidak seimbangnya hormon dalam tubuh bisa menyebabkan sariawan.
Misalnya ketika seorang wanita sedang menstruasi. Saat itu kondisi
hormonalnya mengalami perubahan. Saat itulah sariawan bisa timbul.
“Bahkan
saat ini banyak penelitian yang menunjukkan jika faktor psikologis
seperti stres berlebihan bisa menyebabkan sariawan. Sebab stres akan
menurunkan daya tahan tubuh. Inilah yang membuat sariawan bisa timbul,”
lanjut Dyah.
Bicara
mengenai daya tahan tubuh, adanya penyakit yang menyerang kekebalan
tubuh seperti HIV/AIDS atau leukemia bisa membuat sariawan lebih mudah
muncul pada seseorang. Ini menambah variasi penyebab sesungguhnya dari
sariawan.
Jadi,
meski timbulnya di mulut tapi penyebab sariawan tidak selalu berasal
dari mulut. Karenanya ahli medis perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh
untuk mendapatkan hasil yang pasti.
“Kalau penyebab utamanya diketahui dan diobati, sariawan tidak akan muncul lagi,” imbuh Dyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar