Rabu, 15 Oktober 2014

Cegah Kanker Serviks, Jangan Tunda Vaksinasi dan Skrining

Sel kanker serviks.
Sel kanker serviks

Kanker serviks, berdasarkan data WHO Globocan (2012) merupakan jenis kanker nomor dua tersering yang menyerang perempuan Indonesia setelah kanker payudara. Sayangnya, hampir 70 persen ditemukan dalam kondisi stadium lanjut, di mana pada stadium tersebut, tingkat keberhasilan terapi semakin kecil dan biaya yang dibutuhkan semakin mahal.

Karena itu, dr Andi Darma Putra, Sp OG (K) Onk mengingatkan pentingnya melakukan tes pas (papsmear), yang dapat membantu mendeteksi perubahan sel pada leher rahim yang mencurigakan, sebelum sel itu berubah menjadi kanker.

“Lebih dini ditemukan, peluang untuk sembuh akan semakin besar. Sayangnya, cakupan skrining kanker serviks di Indonesia masih sangat kecil, hanya kurang dari 5 persen,” ujar Andi dalam acara seminar kesehatan tentang kanker serviks yang digelar Merck Sharp and Dome (MSD) Indonesia di Jakarta, Selasa (14/10).

Skrining ini menjadi sangat penting, karena seperti jenis kanker lainnya, kanker serviks pada stadium awal juga tidak menimbulkan gejala atau tanda khusus apa pun.

“Karena infeksi HPV (Human Papilloma Virus), sebagai penyebab utama kanker serviks, biasanya tidak menunjukkan gejala, banyak yang tidak tahu kalau dirinya sudah terinfeksi. Biasanya perubahan sel-sel abnormal menjadi pra kanker dan secara bertahap menjadi kanker rata-rata terjadi dalam kurun waktu 10 tahun,” ujar Staf Pengajar Obstetri dan Ginekologi di FKUI-RSCM tersebut.

Selain skrining, lanjut Andi, melakukan vaksinasi HPV juga merupakan hal yang utama. Tujuannya untuk meningkatkan kekebalan tubuh terhadap virus HPV. Vaksin ini dapat diberikan kepada anak laki-laki dan perempuan berumur 10 tahun. Bagi perempuan dewasa bahkan bisa diberikan sampai usia 55 tahun.

“Ada dua bentuk vaksin HPV yang saat ini tersedia, yaitu vaksin bivalen untuk mencegah infeksi HPV-16 dan HPV-18 sebagai penyebab utama kanker serviks pada wanita. Lalu yang kedua, vaksin quadrivalen untuk mencegah infeksi HPV-16, HPV-18, dan juga HPV-6 dan HPV-11. Vaksin quadrivalen digunakan untuk mencegah kanker serviks, pra kanker vulva, pra kanker vagina dan kutil kelamin pada wanita, serta mencegah kutil kelamin dan pra kanker anal pada pria,” terang Andi.

Di Indonesia sendiri, menurut data WHO Globocan 2012, terdapat 20.928 wanita terdiagnosa kanker serviks, dan 9.498 di antaranya meninggal karena kasus ini. Diperkirakan setiap satu jam, wanita Indonesia meninggal karena kanker serviks.

Tidak ada komentar:

Berita Terhangat | Promosikan Halaman Anda Juga
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...