Plester yang sering dipakai dalam penelitian migrasi penguin ternyata punya efek negatif terhadap penguin.
Plester yang tampak tak berbahaya tersebut ternyata dapat menyebabkan peningkatan angka kematian penguin. Padahal plester yang dilekatkan pada bagian sirip pinguin ini telah membantu para peneliti ilmiah selama 50 tahun. Hal ini terungkap dalam penelitian terbaru yang muncul di dalam jurnal Nature.
Dalam kurun waktu sepuluh tahun, penguin dengan plester memproduksi keturunan 39 persen lebih sedikit serta berumur 44 persen lebih pendek dibandingkan penguin yang tidak mengenakannya.
Para ilmuwan memperkirakan plester membuat pinguin lamban dan terseret-seret saat berenang sehingga mereka tidak bisa mengumpulkan makanan semaksimal dan seefektif penguin tanpa plester. Akibatnya, ia tidak memperoleh makan yang cukup untuk dirinya dan anaknya.
Plester yang ditempel di sirip menjadi semacam alat identifikasi yang dapat dilihat peneliti lewat teropong dari jarak 100 kaki jauhnya. Dengan demikian peneliti dapat terus memonitor penguin. Kegunaan plester tersebut sebenarnya adalah untuk melacak jejak pergerakan dan migrasi penguin. (NY Times)
Plester yang ditempel di sirip menjadi semacam alat identifikasi yang dapat dilihat peneliti lewat teropong dari jarak 100 kaki jauhnya. Dengan demikian peneliti dapat terus memonitor penguin. Kegunaan plester tersebut sebenarnya adalah untuk melacak jejak pergerakan dan migrasi penguin. (NY Times)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar