Sejumlah dokter dan ahli komputer di Chicago tengah bekerjasama untuk mengembangkan perangkat seperti ponsel, berikut peranti lunaknya, untuk membantu penderita epilepsi.
Alat tersebut nantinya diharapkan dapat memonitor pola gelombang kerja otak penderita epilepsi dan kemudian langsung mengirimkannya ke sejumlah rumah sakit untuk dianalisis.
Menurut Sam Cinquegrani, CEO Wave Technology Group, yang juga mengembangkan perangkat keras dan lunak tersebut, teknologi itu akan membantu para penderita untuk melakukan panggilan darurat bila sedang terserang epilepsi. Dicontohkannya, dengan alat tersebut misalkan seorang penderita epilepsi yang sedang mengendarai mobil dan menekan alat tersebut maka secara otomatis dokter akan mengirimkan pesan melalui alat tersebut bila analisa dokter menyebutkan penderita epilepsi sedang 'kambuh'.
"Dokter akan meminta pengendara tersebut untuk menghentikan laju mobilnya bila ada gejala terserang epilepsi mendadak," kata Cinquegrani seperti dilansir PC World, Senin (30/8/2010).
Penderita epilepsi di Amerika Serikat sendiri diperkirakan telah mencapai sekira tiga juta orang dan 10 persennya merupakan penderita epilepsi yang parah. Hampir setiap hari 300 orang tersebut mengalami serangan berkali-kali.
"Beberapa orang berada dalam kondisi berbahaya," kata Cinquegrani.
Diharapkannya dengan kehadiran teknologi yang dikembangkannya para dokter akan lebih mudah membantu menyembuhkan pasien epilepsi yang ditanganinya. Prototipe perangkat tersebut rencananya akan diujicoba pada tahun 2011.
Kemungkinan besar pasien harus mengeluarkan kocek sekira USD1.500 hingga USD2.500 per tahun bila ingin mendapatkan perangkat berikut layanan yang terhubung dengan dokter.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar