Resor bintang lima ini adalah puncak dari kemewahan yang ramah lingkungan.
Resor yang dikelola oleh keluarga ini dikelilingi oleh hutan zaitun dan kebun lemon ini terletak di atas bukit di tepi Lake Garda yang berkilauan.
Perancangnya mendapat inspirasi dari rumah lemon setempat dan hanya menggunakan bahan-bahan terbaik. Bagian atapnya dipenuhi dengan tanaman dan kadang sulit membedakan antara atap dan tanahnya.
Resort ini memiliki pembangkit listrik dengan bahan bakar potongan kayu dan turbin-mikro pembangkit listrik. Air hujan ditampung untuk irigasi pada musim panas (yang menurut kami akan sangat menyenangkan untuk menghabiskan musim panas di dalam kolamnya).
Selain pemandian air panas Tombo-no-yu di kaki gunung berapi yang dikelilingi oleh hutan maple yang subur,
Anda mungkin sulit untuk percaya jika lokasi ini hanya berjarak satu jam perjalanan dari Tokyo.Hoshinoya Karuizawa adalah ryokan (penginapan tradisional Jepang) dengan sentuhan tradisional dan minimalis.
Resor terpencil ini memanfaatkan panas bumi dari sumber air panas dan pembangkit listrik tenaga air dari aliran air yang berasal dari gunung, menjadikannya resor yang mandiri secara energi. Resor ini juga memiliki area konservasi untuk melindungi beruang dan mejalankan tur senja di tengah ribuan kunang-kunang.
Southern Ocean Lodge berada di sebuah pulau kecil yang tidak jauh dari lepas pantai di Australia bagian selatan.
Ketika membangun penginapan ini, pemiliknya hanya membangun satu persen dari seluruh lahan yang ada, menyisakan 99 persen untuk generasi selanjutnya.
Jalan setapak dan trotoar disediakan untuk mengurangi dampak dari tamu yang datang terhadap lingkungan sekitar.
Tidak sedikit tamu yang mengira resor ini adalaha pusat penelitian luar angkasa karena terdapat 225 panel tenaga surya yang membentang di atapnya.
Di negara yang dipenuhi dengan resor ramah lingkungan, Lapa Rios adalah resor yang terbaik.
Dirancang selaras dengan hutan dan pantai Kosta Rika, cagar alam seluas 1.000 hektar ini berfungsi sebagai koridor kehidupan liar.
16 bungalo pribadi yang memiliki atap jerami tersebut dibuat dari bahan yang diperoleh dari wilayah setempat dan berlokasi di atas laut untuk menangkap angin pantainya yang sejuk.
Lapa Rios mempekerjakan warga setempat dan mengundang para tamu untuk terlibat dalam kegiatan masyarakat, bahkan membantu mendanai dan membangun sekolah.
Proyek Wild Cats Conservation-nya bertujuan memonitor perilaku kucing dan mangsa mereka di Osa Peninsula.
Dengan bentuk seperti gunung di gurun Siwa, Adrere Amellal sering dianggap sebagai fatamorgana.
Polusi karbon yang dihasilkannya juga hampir tidak ada, karena tempat ini tidak menyediakan listrik (yang artinya tidak ada tempat untuk mengisi baterai ponsel), bangunan yang dibangun secara tradisonal menggunakan lumpur ini memiliki ventilasi alami alami dan penerangan pada malam hari hanya menggunakan lampu minyak dan ratusan lilin.
Makanannya berasal dari lokasi disekitarnya atau ditanam secara organik, dan Anda bisa menikmati makan siang di bawah pohon kurma yang berada tepat di samping oasis.
Banyaknya burung merak dan monyet yang berkeliaran di lahan Vil Uyana seluas 24 hektar ini, akan mengingatkan Anda jika Anda adalah tamu di wilayah tersebut.
Di sini Anda akan tinggal dalam pondok beratap jerami dengan kolam renang pribadi yang berada di tengah sawah hijau, sebagian ekosistemnya adalah rumah bagi sejumlah besar burung dan mamalia, kupu-kupu dan spesies amfibi, setidaknya satu spesies buaya.
Sebagai bagian dari Jetwing Eternal Earth Programme, para tamu akan diundang untuk menanam pohon di akhir masa kunjungan mereka sebagai upaya untuk mengurangi emisi karbon.
Filosofi hotel Ranga sehijau cahaya aurora yang menerangi langit di wilayah selatan Islandia.
Resor bintang empat ini sepenuhnya beroperasi dengan energi ramah lingkungan yang bisa diperbaharui, listriknya berasal dari pembangkit listrik tenaga air atau pembangkit listrik tenaga panas bumi, dan menggunakan pemanas dari sumber air panas alami.
Dan ketika Anda menyantap salmon liar dengan ubi dan bubur coklat putih, Anda langsung tahu bahwa Anda sedang menikmati hidangan dengan bahan makanan yang diperoleh dari peternakan setempat.
Soong Saa berarti “kekasih” dalam bahasa Khmer, yang merujuk pada dua pulau kecil nan murni bernama Koh Ouen dan Koh Bong yang dihubungkan oleh jembatan kecil.
Keharmonisan antar unsur adalah filosofi Soong Saa, pemiliknya membuat wiliayah konservasi maritim di sekitar pulau-pulau itu, tempat menjadi wilayah konservasi maritim pertama yang dilindungi di Kamboja.
Selain menghadirkan keindahan surga dunia, resor ini juga mempekerjakan enam petugas konservasi dan bekerja sama dengan komunitas setempat untuk mengajarkan metode memancing yang ramah lingkungan.
Lime Wood pada awalnya adalah sebuah penginapan untuk para pemburu yang berubah fungsi dengan tetap mempertahankan pesona khas Inggris-nya.
Para tamu diundang bergabung dengan para “penjelajah” untuk mencari bahan makan malam, sebelum membantu kepala koki Luke Holder untuk mempersiapkan makanan.
Bagi mereka yang tidak suka berburu makanan, tinggal memilih menu makanan yang selalu berubah setiap harinya berdasarkan pasokan bahan makanan yang berasal dari wilayah setempat.
Lime Wood juga memiliki fasilitas pengasapan yang membuat mereka bisa membuat daging dan ikan asap mereka sendiri dan mengurangi limbah.
Dari penginapan bergaya Bedouin di tengah gurun pasir yang seolah tak berujung, Anda akan disuguhi pemandangan langka: kijang Arab, yang menjadi bintang utama dari wilayah konservasi yang sangat luas tersebut (yang juga menjadi asal dari nama “Al-Maha”).
Kijang itu adalah binatang langka yang ditempatkan di zona konservasi tersebut ketika hotel ini dibangun pada 1999 dan sejak saat itu terus berkembang biak hingga saat ini berjumlah lebih dari 400 ekor. Al-Maha memliki bentuk yang menyatu dengan cakrawala sehingga tidak mengganggu pemandangan alami yang ada, menjadi sebuah bukti jika Al-Maha dibangun untuk melengkapi, bukan untuk mengganggu lingkungan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda Tentang Artikel diatas?
Silakan komentarnya, Terima Kasih