Ada beberapa kendala yang dihadapi pabrikan mobil China
Geely Panda
Meski memiliki harga terjangkau dengan desain menawan, mobil negeri Tirai Bambu itu belum bisa berbuat banyak untuk menghadapi pabrikan Jepang, Eropa, Amerika, dan Korea.
Berdasarkan data data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sejak Januari-September lalu, pabrikan China untuk mobil penumpang seperti Chery hanya bisa terjual sebanyak 213 unit, di mana angka jualan tertinggi terjadi pada bulan Mei (128 unit).
Lebih parahnya sepanjang Januari-April lalu, mobil mereka sama sekali tidak terjual.
Nasib cukup baik justru dialami pabrikan China lainnya, yakni Geely. Mereka membukukan penjualan sebanyak 848 unit (Januari-September 2012). Dari rata penjualan 60 unit setiap bulannya meningkat menjadi 100 unit pada Agustus dan September lalu.
Penyumbang terbesar penjualan Geely berasal dari MK2, LC GS dan GL, LC Cross dengan total unit terjual 537 unit.
Beralih ke kendaraan komersil, pabrikan China seperti FAW hanya bisa menjual produknya sebanyak 494 unit, disusul Foton dengan torehan 121 unit.
Dari data di atas terlihat, predikat minim kualitas pada mobil China serta jaringan purna jual yang minim masih jadi masalah yang harus mereka selesaikan.
Hal itu pernah diakui oleh Komisaris Geely Mobil Indonesia (GMI), A. Budi Pramono. "Membangun imej produk China cukup berat, itu yang menjadi pekerjaan rumah kami. Jadi diperlukan suatu kerja sama di antara produsen China lainnya," katanya beberapa waktu lalu.
Salah satu kendala lain yang akan dihadapi produsen mobil China di tahun ini adalah minimnya dana yang cukup besar dari prinsipial untuk bisa mengembangkan produknya di Indonesia.
"Industri mobil China tidak seberani industri handphonenya. Mereka rela menggelontorkan dana yang cukup banyak untuk promosi, dan hasilnya handphone itu mulai menguasai pasar di Indonesia," kata Budi.
Nasib cukup baik justru dialami pabrikan China lainnya, yakni Geely. Mereka membukukan penjualan sebanyak 848 unit (Januari-September 2012). Dari rata penjualan 60 unit setiap bulannya meningkat menjadi 100 unit pada Agustus dan September lalu.
Penyumbang terbesar penjualan Geely berasal dari MK2, LC GS dan GL, LC Cross dengan total unit terjual 537 unit.
Beralih ke kendaraan komersil, pabrikan China seperti FAW hanya bisa menjual produknya sebanyak 494 unit, disusul Foton dengan torehan 121 unit.
Dari data di atas terlihat, predikat minim kualitas pada mobil China serta jaringan purna jual yang minim masih jadi masalah yang harus mereka selesaikan.
Hal itu pernah diakui oleh Komisaris Geely Mobil Indonesia (GMI), A. Budi Pramono. "Membangun imej produk China cukup berat, itu yang menjadi pekerjaan rumah kami. Jadi diperlukan suatu kerja sama di antara produsen China lainnya," katanya beberapa waktu lalu.
Salah satu kendala lain yang akan dihadapi produsen mobil China di tahun ini adalah minimnya dana yang cukup besar dari prinsipial untuk bisa mengembangkan produknya di Indonesia.
"Industri mobil China tidak seberani industri handphonenya. Mereka rela menggelontorkan dana yang cukup banyak untuk promosi, dan hasilnya handphone itu mulai menguasai pasar di Indonesia," kata Budi.