Sabtu, 31 Juli 2010

Permen-Permen Khas Dari Berbagai Negara Termasuk Indonesia

Bookmark and Share

hmmm....kalau sudah dengar kata permen atau candy atau kembang gula,pasti deh air liur kita langsung menetes.tahu nggak, ternyata setiap Negara mempunyai permen khas masing-masing. jika suatu saat kita berkunjung ke negara negara ini, jangan lupa mencicipinya ya. Hahaha.


PERMEN PERMEN KHAS DARI BERBAGAI NEGARA
LI HING MUI (CHINA)
Sebenarnya permen khas ini dibuat dari buah plum kering dan diberi bubuk li hing yang rasanya manis, asam, asin. Kombinasi rasa ini menciptakan rasa yang kuat yang dipercaya dapat menyembuhkan penyakit tenggorokan. Permen ini awalnya hanya ada di china dan beberapa negara asia. Kemudian pada tahun 1900an, permen ini dibawa masuk pertama kali ke hawai oleh seorang imigran asia yang bernama Yee Sheong.NOUGAT (PERANCIS)

Saat singgah di perancis jangan lupa ya mencicipi permen traditional bernama Nougat ini. permen yummy ini diolah menggunakan gula atau madu, kacang pistachio, almond, hazelnut plus buah buahan kering lainnya. Tekstur nougat berbeda-beda, ada yang lunak ada yang keras tergantung bahan yang dipakai. Tidak hanya tekstur, warnanya pun bisa berbeda. Nougat putih terbuat dari putih telur, sedangkan nougat cokelat dibuat dari gula caramel dan lebih kriuk kriuk saat dikunyah.
TURKISH DELIGHT (TURKI)

masih ingat film the chronicles of narnia: the lion, the witch, and the wardrobe yang ngetop itu? di film itu ada adegan dimana edmund berterus terang kepada white Witch bahwa permen kesukaan nya adalah Turkish Delight!! kembang gula yang nama aslinya Lokum atau cyprus delight ini emang pantas menjadi kesukaan banyak orang.teksturnya yang lembut dan lengket mirip jeli ditambah potongan kecil kaang kacangan seperti walnut, almond atau kenari serta taburan gula halus di sekelilingnya,bikin rasa permen ini Legiiiiiiit banget. Permen yang sudah diproduksi sejak abad ke-15 ini berasal dari negara turki. namun berkat kelezatannya, turkish delight bisa terkenal ke seluruh eropa dan dunia.bahkan di inggris, permen ini dapat julukan hanhish candy karena dapat membuat orang ketagihan memakannya.
GUMMY BEAR (JERMAN)
Permen ini adalah cikal bakal berbagai bentuk penmen 'gelatin lengket' yang digemari di banyak negara! permen empuk ini diciptakan oleh Hans Riegel dari kota bonn di jerman pada tahun 1922. si mungil berwarna warni ini aslinya bernama gummibar atau gummibarchen yang dalam bahasa inggris menjadi gummy bear. ketenaran permen ini mencapai negara amerika serikat. Di sana gummy bear mempunyai 5 rasa khas. yaitu rapsberry (warna merah), jeruk (warna orange), stroberi (warna hijau), nanas dan lemon (warna kuning).PERMEN JAHE (INDONESIA)

Permen jahe memang merupakan permen yang tergolong kuno. Berbicara permen ini bukan hanya berbicara puluhan tahun lalu, tetapi ratusan tahun. Setidaknya permen ini sudah tercatat di dalam buku Island of Java karya John Joseph Stockdale, pelancong berkebangsaan Inggris, yang menyebutkan, pada tahun 1778 Belanda mengirim sebanyak 10.000 pon (atau sekitar 5.000 kilogram) produk yang disebut candied ginger dari Batavia ke Eropa. Makanan ini digemari di Eropa karena menyembuhkan kembung atau dalam istilah ilmiah disebut flatulensi.
Permen ini juga Cocok sekali untuk menghangatkan badan dan menyegarkan tenggorokan. Apalagi saat udara dingin. Asli permen ini asalnya dari Indonesia. Negara yang terkenal sebagai penghasil rempah-rempah.
BOTAN RICE CANDY (JEPANG)

Permen ini asalnya dari jepang.Botan Rice Candy sangat lembut, kenyal, rasanya seperti jeruk lemon dan dilapisi kertas pembungkus beras. permen ini seperti plastik dan kering, tetapi jika sudah dimakan permen tsb akan mencair di mulut Anda. Ini adalah permen tradisional Jepang , dan saat ini sudah diimpor ke Amerika Utara dari Jepang oleh JFC International.Permen Botan Rice datang dalam kotak kardus kecil yang berisi 3 / 4 oz. (21 gram) permen. Setiap kotak berisi enam buah individu dan stiker. Sebelum 1998, setiap kotak berisi mainan plastik kecil. Nama permen itu, Botan (kanji: 牡丹, hiragana: ぼ たん), berarti 'peony' dalam bahasa Jepang. Sebuah peoni mekar ditampilkan pada label, di samping hariko-Inu, mainan tradisional berbentuk anjing bagi anak-anak Jepang.
BRIGADEIRO (BRAZIL)
Konon pesta ulang tahun anak2 di brazil ga akan semarak bila nggak tersedia permen yang terbuat dari susu dan bubuk cocoa ini.nama Brigadeiro sendiri diambil dari seorang nama jenderal di angkatan udara brazil pada tahun 1940 an, Brigadier Eduardo Gomez. jadi ceritanya,ketika permen ini pertama kali diciptakan,Brigadir Eduardo Gomez sangat terkenal karena berhasil membasmi pemberontak.makanya permen ini diberi nama sesuai sang jenderal untuk menghormati jasanya.rasanya yang enak dan bentuknya yang menarik membuat permen ini sering menjadi hiasan pada kue dan eskrim.


Es Krim Bisa Tingkatkan Kesuburan


Chavarro, di Harvard University. Dalam penelitian itu, Jorge Chavarro menjelaskan kalau es krim mampu meningkatkan kesuburan.

'Menurut hasil penelitian, rata-rata perempuan yang rutin mengonsumsi produk olahan susu, terutama es krim, memiliki tingkat kesehatan alat reproduksi lebih baik dibandingkan perempuan yang jarang mengonsumsi es krim,” kata Dr Jorge.
http://encyclopediah.files.wordpress.com/2008/06/232392931.jpg
Penelitian itu melibatkan 18.000 responden perempuan di AS selama delapan tahun, dari tahun 1991 hingga 1999. DR. Jorge mencatat gaya hidup para responden, termasuk pola makan, riwayat kehamilan serta siklus menstruasinya.


Dari keseluruhan responden, tercatat 3.430 orang mengalami infertilitas, 2.165 dinyatakan memiliki gangguan rahim, dan 438 orang memiliki masalah produksi sel telur. Sedangkan sisa responden, yaitu sekitar 12.000 dinyatakan sehat dan tidak memiliki masalah reproduksi.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgGo0QLf95zFWn9xS4OQY7fupoQwmJmPhLZptYqqGhcKFSUm1_Jel2Awg2y6VJwmCP2jWUTsSRekWqgL7_K-N4ukWp-RWKnk1HwjYCOvxmepWaCB3drzruERoDAaatKmvLb8uT2E0a0NVc/s400/lemak003

http://onokinegrindz.typepad.com/ono_kine_grindz/images/spices7.jpg
Sejumlah 12.000 responden inilah yang kemudian diteliti Dr Jorge. Para responden yang hanya mengonsumsi produk susu olahan rendah lemak memiliki risiko kegagalan kehamilan hingga 85%.
Sebaliknya responden yang diketahui gemar mengonsumsi produk susu kaya lemak terutama es krim, hanya berisiko 27% mengalami kegagalan kehamilan.

'Berdasarkan hasil inilah saya mengimbau agar perempuan yang merencanakan kehamilan memikirkan ulang pola diet rendah lemak yang dijalankan. Saya tidak menyarankan untuk makan es krim sehari tiga kali, cukup ubah makanan rendah lemak dengan produk susu olahan kaya lemak sehari sekali. Dalam hal ini es krim adalah produk susu kaya lemak dan bagus kualitas gizinya,' ujar Jorge.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzFmOd8R5n0cFJwrYPJK17qJvx1co6vmQv1s7rvphCpBYUzbMTSc7searkT2TEgndPemmWvBK5ZVWJIKm4x6h9_383BnXi2e9RGQ2uU0E57S2GB-htOeZTs8Qexn72kal2SylgbAYBa0A/s415/ice-cream-cone-dishes-spo.jpg

http://restomesin.files.wordpress.com/2008/10/myicecream1.jpg
Hasil penelitian Dr Jorge juga diperkuat oleh Dr Richard Fleming, dari Glasgow Centre for Human Reproduction. Menurut Dr Richard, perempuan yang menjalani diet rendah lemak harus berhati-hati terhadap kemandulan.
Sebab susu rendah lemak bisa menghalangi proses ovulasi.


Hal senada juga didukung Dr William Gibbons, yang memiliki klinik kesuburan di Baton Rouge, La., dan juga Presiden Society for Assisted Reproductive Technology, menyatakan berat badan yang terlalu kurus dan terlalu gemuk juga memiliki andil besar terhadap kesehatan reproduksi wanita.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6CJyezq4VGICsoeniTtf1Jlew4RmqE6EitqJO61wTNOykb8vrYOdnTE4j1nXQCnY-f7vafoV_afse1J7ZBNx2rrP6x4IhSxditZkXvC5JJEVV2Kx2QdsW5MUxBhGeM5ne3_kSq0RyK_c/s320/3-ice-cream.jpg

'Bukan berarti mengkonsumsi produk tinggi lemak itu melindungi kita. Namun melakukan diet rendah lemak dan 'mengharamkan' produk kaya susu bukan sesuatu yang baik bagi kesehatan alat reproduksi kita,' papar Dr. Zev Rosenwaks, direktur Weill Cornell University and New York Presbyterian yang melayani masalah kesuburan.


Rosenwaks menekankan setiap wanita untuk menjalani diet sehat sesuai kemampuan dan porsi tubuh mereka.
jadi bagi mereka yang ingin hamil, tak ada salahnya mulai rajin konsumsi produk olahan susu, termasuk es krim.

Yuk, mulai biasakan makan es krim untuk menjaga kesehatan reproduksi kita..

TEKNIK BUDIDAYA IKAN KERAPU

Bookmark and Share

PENYIAPAN DAN PENEBARAN BENIH
Benih yang digunakan bisa berasal dari tangkapan maupun pembenihan. Umumnya jumlah benih dari tangkapan sangat terbatas, ukuran tidak seragam, sering terserang penyakit akibat luka saat penangkapan dan pengangkutan. Dengan alasan tersebut lebih baik benih yang digunakan berasal da pembenihan. Selain jumlahnya banyak, ukuran relatif seragam serta kualitas dan kontinuitas terjamin. Benih yang sehat tampak dari warnanya cerah, geraknya lincah dan aktif, nafsu makannya tinggi serta tidak ada cacat tubuh.
Pada tabel dibawah ini diberikan gambaran standar padat tebar dan ukuran tebar pada setiap tingkatan pembesaran ikan kerapu.
Tabel 1. Standar wadah pemeliharaan, padat tebar, ukuran teba- lama pemeliharaan pada setiap tingkatan pembesaran ikan kerapu macan (Epinephelus fuscogutattus)
No.
Kegiatan
Ukuran ikan (gram)
15 - 25
50 - 75
400 - 500
1.
Wadah pemeliharaan
jaring
jaring
jaring
2.
Penebaran :
- Padat tebar (ekor/m
3)
150 - 200
75 - 100
20 - 25
3.
Lama pemeliharaan (bln)
1
2
4
4.
Sintasan produksi (%)
> 80
> 85
> 95
Sumber: Kumpulan SNI Bidang Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya, 2002
Kepadatan optimum untuk fase pendederan adalah 150-200 ekor/m3 dengan rata-rata panjang ikan 9-12 cm dan berat 15-25 g. Setelah dibesarkan selama 1-1,5 bulan, kepadatannya dikurangi menjadi 100 ekor/m3. Kepadatan ini harus dipertahankan hingga masa pembesaran 2 bulan, selanjutnya kepadatan menjadi 20-25 ekor/m3 dipertahankan selama 4 bulan hingga ikan mencapai ukuran konsumsi (400-500 g).
Tabel 2. Standar wadah pemeliharaan, padat tebar, ukuran tebar, lama pemeliharaan pada setiap tingkatan pembesaran ikan kerapu bebek (Cromileptes altivelis).
No.
Kegiatan
Ukuran ikan (gram)
15-25
50-75
400 - 500
1.
Wadah pemeliharaan
jaring
jaring
jaring
2.
Penebaran :
- Padat tebar (ekor/m3)
150-200
75-100
20-25
3.
Lama pemeliharaan (bulan)
3
3
9
4.
Sintasan produksi (%)
90
95
95
Sumber: Kumpulan SNI Bidang Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya, 2002
PEMBERIAN PAKAN
Pemilihan jenis pakan untuk pembesaran harus didasarkan pada kemauan ikan untuk memakan pakan yang diberikan, kualitas, nutrisi dan harga atau nilai ekonomis. Pada umumnya untuk ikan kerapu diberikan ikan rucah segar karena harganya relatif murah, bisa juga pakan buatan berupa pellet sebagai pengganti ikan rucah.
Frekuensi Pernberian Pakan
Keberhasilan pembesaran ikan kerapu sangat tergantung pada kecukupan pakan. Pada tahap awal pembesaran, pemberian pakan dilakukan sesering mungkin sampai ikan benar-benar kenyang, minimal tiga kali sehari. Tahap berikutnya waktu dan frekwensi pemberian pakan harus tepat agar pertumbuhan baik dan penggunaan pakan menjadi efisien, karena berkaitan dengan pencernaan dan pemakaian energi. Sebaiknya pemberian pakan 2 kali sehari pada saat pagi dan sore hari. Pakan ikan segar harus dicacah hingga ukurannya sesuai dengan bukaan mulut ikan.
Rasio Pemberian Pakan
Rasio pemberian pakan harus tepat agar pakan yang diberikan dapat efisien dikonsumsi ikan yang dipelihara dan memberikan kelangsungan hidup yang baik yaitu :
Tabel 3. Standar jenis dan dosis penggunaan pakan pada setiap tingkatan pembesaran ikan kerapu macan dan bebek.
No.
Dosis dan Jenis pakan
Ukuran ikan (gram)
15 - 25
50 - 75
400 - 500
1.Ikan mean segar (%)
10 - 15
7,5 - 10
5 - 7,5
2.Pellet (%)
7,5 - 10
5 - 7,5
3 - 5
Sumber: Kumpulan SNI Bidang Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya, 2002
Pemberian Multivitamin
Kegunaan penambahan multivitamin dapat menambah kekebalan tubuh ikan sehingga dapat tumbuh secara normal, di samping itu dapat mencegah terjadinya lordosis dan scoliosis atau tubuh bengkok karena perkembangan tulang belakang yang tidak sempurna. Manfaat lain adalah dapat meningkatkan sintasan ikan, atau menurunkan tingkat kematian, berpengaruh terhadap kinerja ikan, warna tubuh menjadi lebih cerah dan agresif. Dapat juga diberikan tambahan vitamin C sebanyak 2 gram/kg berat pakan yang diberikan 2 kali per minggu.
Tabel 4. Standar penggunaan jenis dan dosis anastesi, desinfectan, dan obat-obatan pada pembesaran ikan kerapu macan dan bebek sesuai SNI 01-6487.4-2000.
No.
Jenis
Dosis
Keterangan
1
Treflan
1 ppm
Dioleskan
2
Acriflavin
5-10 ppm
Perendaman 1-2 jam
3
Prefuran
1 ppm
Perendaman 30 - 60 menit
4
Methilyne blue
3-5 ppm
Perendaman 30 - 60 menit
5
Vitamin C
2-4 g/kg pakan
Pencampuran dim pakan
6
Multivitamin
3-5 g/kg pakan
Pencampuran dim pakan
Sumber: Kumpulan SNI Bidang Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya, 2002
MONITORING PERTUMBUHAN IKAN
Untuk menentukan dosis pakan perlu dilakukan pengukuran berat dan panjang ikan dengan 
cara sampling (acak) sebanyak 10% minimal sebulan sekali. Ikan dibius terlebih dahulu sebelum diukur. Kematian selama pemeliharaan juga dihitung untuk memperoleh nilai SR (kelulusan hidup) selama pemeliharaan. Laju pertumbuhan ikan dipengaruhi oleh jenis pakan, jumlah yang diberikan dan mutu pakan. Laju pertumbuhan ikan kerapu bebek 1-1,3 gram/hari sedangkan laju pertumbuhan kerapu macan 2,5-3 gram/hari (hasil kajian Balai Budidaya Laut Lampung).
Kerapu bebek yang dipelihara dengan berat awal 1,3 gram dan panjang total 4 cm akan mencapai berat antara 400-500 gram selama 12-14 bulan, sedangkan kerapu macan dapat dipanen pada bulan ke tujuh dengan berat 525 gram. Pertambahan berat kerapu bebek relatif lebih lambat dibanding kerapu macan hal ini dimungkinkan karena secara genetik memang lambat tumbuh.Dari hasil pengamatan di BBL Lampung pertambahan berat kerapu bebek dan kerapu macan selama pembesaran di karamba jaring apung adalah sbb.
Tabel 5 Pertambahan Berat Ikan Kerapu Bebek dan Macan selama Fase Pembesaran (gram)
Bulan ke
Kerapu Macan
Kerapu Bebek
1
82,5
34,5
2
165,0
69,0
3
247,5
103,5
4
320,0
138,0
5
412,5
172,5
6
495,0
207,0
7
577,5
241,5
8
660,0
276,0
9
742,5
310,5
10
825,0
345,0
11
907,5
379,5
12
990,0
414,0
Sumber: Balai Budidaya Laut Lampung, 2001
Tabel Padat Penebaran, Lama Pemeliharaan dan Sintasan Produksi dalam Pembesaran Ikan Kerapu Macan dan Kerapu Bebek.
No.
Kegiatan
Jenis Ikan
Kerapu Bebek
Kerapu Macan
1
Padat penebaran ekor/m3
20-25
20-25
2
Lama pemeliharaan (bulan)
12
7
3
Sintasan produksi (%)
95
95
Sumber: Kumpulan SNI Bidang Pembudidayaan, Ditjen Perikanan Budidaya, 2002
PEMILAHAN UKURAN
Kerapu macan termasuk ikan buas dan memiliki sifat kanibal. Oleh sebab itu kegiatan pemilahan atau penyeragaman ukuran harus secara rutin dilakukan. Hal ini dilakukan agar setiap waring/jaring hanya diisi ikan yang berukuran sama, bila ada perbedaan ukuran maka ikan yang lebih kecil akan kalah bersaing dengan ikan yang lebih besar dalam memperoleh makanan, hal ini bisa menyebabkan banyak kematian.
Penyeragaman ukuran dilakukan mulai dari awal pembesaran dan selanjutnya diteruskan minimal setiap dua minggu sekali, terutama kalau terdapat variasi ukuran. Pemilahan ukuran dilakukan dengancara jaring/waring diangkat lalu ikan diambil dan ditampung dalam ember plastik berkapasitas 100 liter, kemudian ikan diseleksi berdasarkan ukuran dan dimasukan kembali dalam wadah pemeliharaan.
PERAWATAN WARING DAN JARING
Perawatan dan pengontrolan waring/jaring selama masa pembesaran mutlak dilakukan. Waring/jaring yang kotor dapat menghambat pertukaran air dan oksigen dan menghambat pertumbuhan dan menimbulkan penyakit pada ikan peliharaan. Penggantian waring/jaring yang kotor dengan yang bersih dilakukan minimal 3 minggu sekali. Waring/jaring yang kotor dijemur sampai kering lalu dicuci dengan 
cara disemprot air. Setelah bersih dijemur kembali sampai kering, sebelum digunakan waring/jaring dikontrol kembali apakah ada yang rusak atau putus.
PENGAMATAN KESEHATAN IKAN DAN KUALITAS AIR
Pengamatan kesehatan ikan perlu dilakukan secara visual dan organoleptik untuk mengamati ektoparasit dan morfologi ikan. Sedangkan pengamatan secara mikroskopik dilakukan di laboratorium untuk pemeriksaan jasad patogen (endo perasit, jamur, bakteri dan virus).
Cara pengukuran kualitas air (suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, amoniak, amonium sulfat, nitrit, nitrat, chlorin, dsb) dilakukan dengan menggunakan termometer untuk suhu, refractometer untuk mengukur salinitas, pH meter atau kertas lakmus untuk mengukur pH, DO meter untuk mengukur oksigen terlarut dan water quality test kit untuk mengukur kualitas air lainnya disesuaikan dengan petunjuk kerja dari masing-masing alat yang digunakan. Frekuensi pengukuran dilakukan minimal dua kali seminggu.
Sumber : Buku Petunjuk Teknis Budidaya Laut
Ikan Kerapu, Ditjen P. Budidaya

Budidaya Kepiting sebagai Prosfek Bisnis

Bookmark and Share
Budidya Kepiting sebagai Aset di Tanah Air merupakan prosfek yang dikembangan dalam meningkatkan mutu wilayah Indonesia. Karena memiliki lahan tambak yang cukup luas dan ditutupi dengan hutan yang masih alami.
Budidaya kepiting sangat prospektif untuk di kembangkan di seluruh wilayah Indonesia. Selama wilayah tersebut memiliki lahan tambak air payau. Wilayah Sulawesi Selatan misalnya. Yang luas lahan tambak air payaunya kurang lebih 150.000 ha. 
Dengan garis pantai sepanjang 2500 km yang tepinya ditutupi hutan mangrove ini sangat potensial menjadi lahan budidaya, baik kepiting bakau maupun rajungan. Selain itu, salah satu faktor pendukung budidaya di Sulsel yakni tersedianya bibit yang cukup memadai.
Dari hasil kajian yang dilakukan bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan pada tahun 2005, terungkap bahwa kabupaten Wajo, terutama di kecamatan Keera adalah salah satu daerah penghasil bibit kepiting bakau.
Bibit kepiting dari daerah ini banyak terdistribusi ke berbagai sentra produksi yang melakukan budidaya kepiting. Upaya penyediaan bibit dari hatchery pun sudah mulai digalakkan. Baik kepiting bakau maupun rajungan telah berhasil dibenihkan secara buatan, meskipun disana sini masih perlu disempurnakan untuk dapat menyamai keberhasilan pembibitan udang yang telah berlangsung lama.
Di desa Pallime, daerah yang menjadi indikator perkepitingan Sulawesi Selatan, budidaya kepiting bakau di tambak umumnya masih dilakukan secara sederhana tanpa sentuhan teknologi. Bibit kepiting ditebar di tambak atau sawah kemudian dibiarkan begitu saja tanpa atau dengan suplai pakan seadanya.
Makanan kepiting pada pembesaran sederhana ini hanyalah ikan-ikan liar yang ikut masuk ke dalam tambak atau tanaman-tanaman air yang tumbuh secara tidak sengaja atau daun-daun bakau yang terjatuh ke dalam tambak.
Akibatnya, tingkat kematian atau yang kabur dari tambak cukup besar, yakni sekitar 50%. Namun demikian, petani masih dapat meraup keuntungan yang cukup lumayan. Jadi bisa dibayangkan bila budidaya kepiting itu dilakukan dengan sistem semi atau full intensif maka bisa dipastikan pembudidaya kepiting akan semakin banyak mendapatkan rejeki.
Biasanya, setiap hektar tambak dapat ditebari 1000 ekor bibit dengan ukuran lebar karapas 4-6 cm yang dibeli dari nelayan pengumpul seharga Rp.350 – 500. Setelah 3 – 4 bulan pemeliharaan, kepiting sudah mencapai ukuran minimal 250 g (size 4, empat kepiting per kilogram).
Untuk ukuran tersebut, kepiting laku dijual di kalangan pengumpul seharga Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu per kg. Jadi dengan modal kurang lebih Rp 500 ribu, petani dapat meraup hasil kurang lebih Rp 6 juta.


KUALITAS AIR DALAM BUDIDAYA LAUT

Bookmark and Share
Budidaya laut merupakan salah satu usaha perikanan dengan cara pengembangan sumber-dayanya dalam area terbatas baik di alam terbuka maupun tertutup. Tempat untuk budidaya laut, demikian pula untuk air tawar, harus mempunyai fasilitas alami tertentu, terutama persediaan air yang sangat cukup, dengan suhu, salinitas dan kesuburan yang sesuai (BARDACH et al. 197). Dalam hal ini penting diperhatikan pula bahwa pengusaha budidaya menjalankan pengawasan melalui pemilikan, hak sewa menyewa atau cara lain untuk menjalankan pengawasan. Di Laut sistem demikian menimbulkan masalah, karena orang masih mempunyai pandangan bahwa laut adalah milik kita bersama.
BEBERAPA SIFAT OSEANOGRAFI PERAIRAN SELAT SUNDA
Untuk memberi gambaran singkat tentang kondisi perairan terdekat dimana workshop ini diselenggarakan, berikut disajikan catatan tentang beberapa sifat perairan Selat Sunda sebagai hasil dari beberapa penelitian selama periode 1927 sampai 1982 ( BIROWO, 1983).
Sifat Angin
Sifat cuaca di Selat Sunda, seperti halnya di perairan Indonesia umumnya dipengaruhi oleh angin musim. Pada musim tenggara (April – September) angin berhembus ke arah barat laut dan pada musim barat laut ( November – Maret ) angin berhembus ke arah tenggara mengakibatkan terjadi perubahan-perubahan cuaca yang agak teratur di Selat Sunda.
Keadaan Ombak
Keadaan laut di Selat Sunda pada umumnya agak tenang atau sedang. Selama musim barat, antara bulan Oktober dan Maret keadaan laut lebih berombak daripada bulan-bulan yang lain. Dalam periode ini tinggi ombak dapat mencapai 1,5 sampai 2 m. Pada musim timur, antara April dan September ombak biasanya lebih kecil, antara 0,5 – 1 m. Keadaan laut yang paling tenang biasanya terja di bulan-bulan April, Mei dan Juni dengan tinggi gelombang kurang daripada 0,5 m.
Pasang surut dan arus.
Sifat pasang -surut Selat Sunda adalah campuran, condong ke harian ganda. Dua kali pasang dan dua kali surut terjadi dalam satu hari bulan secara tak teratur. Perbedaan pasang surut biasanya lebih daripada 1 m.
Suhu dan salinitas
Suhu dan lapisan di permukaan laut di Selat Sunda, seperti diperairan Indonesia lainnya tidak banyak bervariasi dari bulan ke bulan. Ia berkisar antara 28,0°C dan 29,5°C.Tinggi rendahnya suhu lapisan permukaan ini berkaitan dengan interaksi antara udara dan air laut. Pada musim barat dan timur, angin kencang menyebabkan penguapan yang melebihi kemampuan penyinaran, berakibat turunnya suhu. Udara basah yang terjadi pada musim barat memperkuat pendinginan. Pada musim peralihan penyinaran melebihi penguapan, berakibat pemanasan air permukaan laut. Sampai kedalaman 100 m, suhu homogen.
PENGARUH FAKTOR FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP BUDIDAYA LAUT
Budidaya laut adalah budidaya biota laut yang hidup dalam air laut. Ini berarti bahwa air laut merupakan medium dimana biota laut tersebut hidup, tumbuh dan berbiak lebih baik daripada rekan-rekannya yang tidak dibudidayakan.
Cara mengusahakan budidaya laut secara mudahnya dapat dibagi menjadi budidaya ekstensif, yakni pemeliharaan biota laut di suatu perairan yang cukup laus dengan padat peneberan yang rendah. Biota yang dibudidayakan dapat disediakan dari suatu sumber (pembenihan, pengumpulan dari alam) atau dari populasi alami yang masuk ke sistem dalam bentuk burayak atau juwana. Mereka biasanya hidup dari makanan alami. Contohnya adalah budidaya kerang, tiram dan rumput laut. Budidaya intensif dilakukan dengan padat penebaran tinggi dalam suatu lingkungan sempit seperti kurungan atau, kolam pembenihan dengan sistem air mengalir untuk memperoleh volume air sebesar-besarnya guna persediaan zat asam dan pengangkutan kotoran. Binatang yang dibudidaya dapat diberi makanan buatan dalam bentuk pelet. Seluruh sistem harus secara teliti diawasi dan dipantau. Contoh yang sudah mencapai teknologi canggih adalah pembenihan ikan trout dan salmon di Amerika Serikat dan di Eropa. Di Taiwan terdapat juga kategori ini, yakni budidaya bandeng.

Beberapa faktor penting yang dapat mempengaruhi kualitas air dan kehidupan biota laut yang dibudidaya adalah sseperti di bawah ini :
S u h u
Suhu merupakan faktor fisika yang penting dimana-mana di dunia. Kenaikan suhu mempercepat reaksi-reaksi kimiawi; menurut hukum van’t Hoff kenaikan suhu 10°C melipat duakan kecepatan reaksi, walaupun hukum ini tidak selalu berlaku. Misalnya saja proses metabolisme akan menaik sampai puncaknya dengan kenaikan suhu tetapi kemudian menurun lagi. Setiap perubahan suhu cenderung untuk mempengaruhi banyak proses kimiawi yang terjadi secara bersamaan pada jaringan tanaman dan binatang, karenanya juga mempengaruhi biota secara keseluruhan.
Salinitas
Keanekaragaman salinitas dalam air laut akan mempengaruhi jasad-jasad hidup akuatik melalui pengendalian berat jenis dan keragaman tekanan osmotik.
Jenis-jenis biota perenang ditakdirkan untuk mempunyai hampir semua jaringan-jaringan lunak yang berat jenisnya mendekati berat jenis air laut biasa, sedangkan jenis-jenis, yang hidup di dasar laut (bentos) mempunyai berat jenis yang lebih tinggi daripada air laut di atasnya.
Kekeruhan (Siltasi)
Siltasi tidak hanya membahayakan ikan tetapi juga menyebabkan air tidak produktif karena menghalangi masuknya sinar matahari untuk fotosintesa.
Kadar oksigen terlarut
O2 terlarut diperlukan oleh hampir semua bentuk kehidupan akuatik untuk proses pembakaran dalam tubuh. Beberapa bakteria maupun beberapa binatang dapat hidup tanpa O2 (anaerobik) sama sekali; lainnya dapat hidup dalam keadaan anaerobik hanya sebentar tetapi memerlukan penyediaan O2 yang berlimpah setiap kali. Kebanyakan dapat hidup dalam keadaan kandungan O2 yang rendah sekali tapi tak dapat hidup tanpa O2 sama sekali. Sumber O2 terlarut dari perairan adalah udara di atasnya, proses fotosintese dan glycogen dari binatang itu sendiri. Air yang tak ber – O2 selalu jarang terdapat disamudera. O2 dihasilkan oleh proses fotosintesa dari binatang dan tumbuh-tumbuhan dan diperlukan bagi pernafasan.
pH (derajat keasaman)
Air laut mempunyai kemampuan menyangga yang sangat besar untuk mencegah perubahan pH. Perubahan pH sedikit saja dari pH alami akan memberikan petunjuk terganggunya sistem penyangga. Hal ini dapat menimbulkan perubahan dan ketidak seimbangan kadar CO2 yang dapat membahayakan kehidupan biota laut. pH air laut permukaan di Indonesia umumnya bervariasi dari lokasi ke lokasi antara 6.0 – 8,5. Perubahan pH dapat mempunyai akibat buruk terhadap kehidupan biota laut, baik secara langsung maupun tidak langsung. Akibat langsung adalah kematian ikan, burayak, telur, dan lain-lainnya, serta mengurangi produktivitas primer. Akibat tidak langsung adalah perubahan toksisitas zat-zat yang ada dalam air, misalnya penurunan pH sebesar 1,5 dari nilai alami dapat memperbesar toksisitas NiCN sampai 1000 kali.
Unsur hara
Sebagian besar unsur-unsur kimiawi yang diperlukan oleh tumbuh-tumbuhan dan binatang terdapat dalam air laut dalam jumlah lebih dari cukup, sehingga kekurangannya tak perlu dipertimbangkan sebagai faktor ekologi. Dalam beberapa hal kepekatan unsur “trace” menjadi penting, tapi ini terjadi sangat jarang sekali dibanding dengan di darat.
Fosfat dan nitrat dalam kepekatan bagaimanapun selalu dalam rasio yang tetap. 15 at. N : 1 at P. Rasio ini cenderung tetap dalam fito dan zooplankton. Hanya dalam keadaan tertentu rasio dalam air berubah.
Faktor-faktor lingkungan lain yang penting diperhatikan adalah penyinaran matahari, gelombang dan arus.
Penyinaran
Sinar mempunyai arti penting dalam hubungannya dengan beraneka gejala, termasuk penglihatan, fotosintesa, pemanasan dan perusakan aktinik. Mata adalah sensitip terhadap kekuatan sinar yang berbeda-beda. Binatang-binatang mangsa mudah mengetahui pemangsanya pada terang bulan daripada gelap bulan.
Dalam hubungannya dengan fotosintesis, intensitas dan panjang gelombang sinar sangat penting. Alga hijau Enteromorpha kecepatan fotosintesanya tinggi pada sinar merah, sangat kurang pada sinar biru, dan sangat rendah pada sinar hijau. Bentuk-bentuk yang hidup di laut dalam cenderung untuk menggunakan sinar-sinar dengan spaktrum hijau dan biru. Karena sifat sinar yang masuk air, spektrum merah lebih banyak diserap air dalamperjalanan ke bawah air.
Gelombang
Secara ekologis gelombang paling penting di mintakat pasang surut. Di bagian yang agak dalam pengaruhnya mengurang sampai ke dasar, dan di perairan oseanik ia mempengaruhi pertukaran udara dan agak dalam.
Gelombang ditimbulkan oleh angin, pasang-surut dan kadang-kadang oleh gempa bumi dan gunung meletus (dinamakan tsunami). Gelombang mempunyai sifat penghancur. Biota yang hidup di mintakat pasang surut harus mempunyai daya tahan terhadap pukulan gelombang. Gelombang dengan mudah menjebol alga-alga dari substratanya. Ia diduga juga mengubah bentuk karang-karang pembentuk terumbu. Gelombang mencampur gas atmosfir ke dalam permukaan air sehingga memulai proses pertukaran gas.
A r u s
Arus mempunyai pengaruh positip maupun negatip terhadap kehidupan biota perairan. Arus dapat mengakibatkan ausnya jaringan-jaringan jasad hidup yang tumbuh di daerah itu dan partikel-partikel dalam suspensi dapat menghasilkan pengikisan. Di perairan dengan dasar lumpur, arus dapat mengaduk endapan lumpur-lumpuran sehingga mengakibatkan kekeruhan air dan mematikan binatang. Juga kekeruhan yang diakibatkan bisa mengurangi penetrasi sinar matahari, dan karenanya mengurangi aktivitas fotosintesa. Manfaat dari arus bagi banyak biota adalah menyangkut penambahan makanan bagi biota-biota tersebut dan pembuangan kotoran-kotorannya. Untuk algae kekurangan zat-zat kimia dan CO2 dapat dipenuhi. Sedangkan bagi binatang CO2 dan produk-produk sisa dapat disingkirkan dan O2 tetap tersedia. Arus juga memainkan peranan penting bagi penyebaran plankton, baik holoplankton maupun meroplankton. Terutama bagi golongan terakhir yang terdiri dari telur-telur dan burayak-burayak avertebrata dasar dan ikan-ikan. Mereka mempunyai kesempatan menghindari persaingan makanan dengan induk-induknya terutama yang hidup menempel seperti teritip (Belanus spp) dan kerang hijau (My tilus viridis).
Pada kira-kira 1½ dekade yang lalu faktor-faktor lingkungan yang diuraikan di atas cukup untuk diperhatikan dalam menilai kualitas air untuk budidaya laut. Akan tetapi dengan cepatnya pertambahan penduduk dan digalakkannya industrialisasi di negara kita, maka dalam sepuluh tahun terakhir ini telah timbul pencemaran air dan pencemaran laut, karena masuknya limbah industri dan limbah rumah tangga yang tak terkendalikan ke dalam lingkungan akuatik.
Bakteri
Kehadiran bakteri Escherichia coli ada kaitannya dengan kehadiran bakteri dan virus patogen. Bakteri dan virus patogen dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh biota, terutama pada saluran pencernaannya. Berbeda dengan jenis-jenis ikan, jenis-jenis kerang yang dimanfaatkan sebagai bahan makanan adalah seluruh bagian tubuhnya yang lunak, termasuk saluran pencernaannya. Oleh karena itu kemungkinan penularan bakteri dan virus patogen melalui jenis-jenis kerang lebih besar dibandingkan melalui ikan. Dengan demikian jumlah E. coli dalam air untuk budidaya kerang lebih diperhatikan dari pada dalam air untuk budidaya ikan dan rumput laut yang tidak dimakan mentah. Escherichia coli ( E. coli ) yang kadarnya 1000/100 ml dapat memberi petunjuk adanya bakteri patogen.
Senyawa – Senyawa fenol
Limbah senyawa fenol dalam perairan dapat merugikan karena :
Menimbulkan keracunan pada ikan dan biota yang menjadi makanannya.
Menguras oksigen dalam air. Hal ini disebabkan penguraian senyawa-senyawa fenol oleh mikro – organisme membutuhkan jumlah oksigen yang banyak.
Menimbulkan rasa tak sedap pada daging ikan.
Pestisida
Semua pestisida bersifat racun bagi manusia maupun organisme hidup lainnya. Sebagian pestisida bersifat persisten, misalnya organofosfat dan karbamat. Pestisida yang bersifat persisten umumnya lebih berbahaya, karena sukar untuk dikeluarkan setelah berada didalam jaringan tubuh. Gejala keracunan organoklorin umumnya sama, hanya berbeda dalam tingkat keparahan. Dalam kasus-kasus ringan, dapat menimbulkan sakit kepala, pusing-pusing, iritasi yang berlebihan (hyperirritability) dan rasa cemas. Dalam kasus-kasus berat, dapat menimbulkan fasikulasi otot yang merambat dari kepala, tangan dan kaki, diikuti dengan kejang-kejang yang akhirnya dapat menimbulkan kematian.
Polychlorinated Biphenyls (PCB)
Polychlorinated Biphenyls terdiri dari senyawa-senyawa bifenil yang mengandung l sampai 10 atom klor, sukar larut dalam air, mudah larut dalam lemak, minyak dan pelarut-pelarut non solar lainnya. PCB sukar mengalami penguraian, baik karena pengaruh panas maupun secara biologis. Ia mempunyai sifat dan struktur kimia yang hampir sama dengan pestisida. PCB dapat menyebabkan kulit terluka dan menaikkan aktivitas enzim-enzim hati yang mempunyai efek sekunder pada proses reproduksi (reproductive processes). Senyawa-senyawa PCB dapat bersifat “lethal” bagi organisme perairan. Organisme laut lebih sensitif terhadap senyawa-senyawa PCB dibanding organisme air tawar. Mereka dapat menaikkan aktivitas enzim-enzim hati yang mengurangi steroid, termasuk hormon kelamin.
Logam berat
Secara alamiah unsur-unsur logam berat terdapat di alam, namun dalam jumlah yang sangat rendah. Dalam air laut kandungan logam berat berkisar antara 10-5 – 10-2 ppm. Pada umumnya logam berat dibutuhkan oleh organisme hidup untuk pertumbuhan dan perkembangan hidupnya, tetapi pada kadar tertentu bersifat racun bagi organisme perairan. Dalam jumlah yang besar, akan bersifat racun. Toksisitas logam berat ini tergantung pada kadar dan bentuk senyawa. Contonya Cr dapat meninggikan kepekaan pada kulit. Tetapi air dengan kadar Cr = 0,05 ppm sangat kecil kemungkinannya untuk dapat menimbulkan penyakit. Disamping itu toksisitas juga dipengaruhi oleh kondisi lingkungan perairan tersebut, seperti pH, salinitas, suhu, DO dan adanya faktor sinergis dan antagonis dari beberapa unsur dan lain-lainnya.
Radio – nuklida
Radionuklida adalah unsur-unsur yang dapat memancarkan sinar-sinar radioaktif. Radionuklida yang memancarkan sinar α dan β sangat berbahaya bagi jaringan tubuh. Radionuklida ini bisa terdapat dalam air dan dapat terakumulasi dalam tubuh manusia, menyebabkan beberapa jenis penyakit, seperti kanker tulang dan leukemia.
Chemical Oxygen Demand ( COD )
Merupakan ukuran akan banyaknya zat-zat organik yang terdapat dalam suatu perairan. Zat-zat organik yang terdapat dalam air laut :
berasal dari alam atau buangan domestik, industri dan pertanian.
ada yang mudah diuraikan dan ada yang sukar diuraikan oleh mikroorganisme
umumnya bersifat toksik, sehingga membahayakan kehidupan organisme perairan.
BOD5
BOD5, yakni banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan zat organik yang terdapat dalam air selama 5 hari, menggambarkan banyaknya zat organik mudah terurai oleh kegiatan biokimia dalam suatu perairan. Air dengan nilai BOD yang tinggi kurang baik untuk budidaya.
Senyawa organik
NH3-. Toksisitas NH3 dalam air laut lebih tinggi dibandingkan dalam air tawar. Hal ini disebabkan air laut bersifat basa. Kandungan oksigen dan karbon dioksida dalam air laut dapat mengurangi toksisitas amoniak (NH3).
H2S- Gas H2S yang terdapat dalam air laut berasal dari limbah perkotaan dan industri. Disamping itu juga berasal dari hasil proses penguraian zat-zat organik oleh mikroorganisme. Toksisitas H2S tergantung pada pH air laut. Semakin rendah pH air laut semakin tinggi toksisitas H2S. Pada kadar 0.05 ppm sudah bersifat fatal bagi organisme-organisme yang sensitif seperti ikan “trout” (ikan forel).
CN- Radikan sianida banyak terdapat dalam limbah industri. Toksisitas sianida sangat dipengaruhi oleh oksigen terlarut, pH dan temperatur perairan. Dalam bentuk bebas (HCN dan CN ) sangat beracun. Pada kadar 0,01 ppm sudah bersifat fatal bagi beberapa jenis ikan yang sensitif.
W a r n a
Air laut berwarna karena proses alami, baik yang berasal dari proses biologis maupun non-biologis. Produk dari proses biologis dapat berupa humus, gambut dan lain-lain, sedangkan produk dari proses non-biologis dapat berupa senyawa-senyawa kimia yang mengandung unsur Fe, Ni, Co, Mn, dan lain-lain. Selain itu perubahan warna air laut dapat pula disebabkan oleh kegiatan manusia yang menghasilkan limbah berwarna. Air laut dengan tingkat warna tertentu/dapat mengurangi proses fotosintesa serta dapat menganggu kehidupan biota akuatik terutama fitoplankton dan beberapa jenis bentos.
Minyak bumi
Minyak bumi lebih ringan daripada air laut dan di permukaan laut minyak ini menyebar. Kecepatan penyebaran tergantung pada volume dan viskositas. Ketebalan lapisan minyak bumi yang tertumpah di laut dapat berkisar antara 3 – 300 m. Sebanyak 10.000 ton minyak dapat menyebar dengan radius antara 55 mm sampai 5 ½ km (WISAKSONO 1978).

KESIMPULAN
Di perairan pantai yang masih jauh dari kegiatan manusia di darat maupun di laut kondisi perairan masih relatif bersih. Namun dengan pesatnya pembangunan di Indonesia keadaan semacam itu sering tidak bertahan lama. Perairan yang telah diperuntukkan bagi budidaya yang semula bersih dan subur terpaksa harus mengalami tekanan pada lingkungan, baik yang berasal dari kegiatan-kegiatan manusia di sebelah menyebelah perairan maupun di darat.