Chavarro, di Harvard University. Dalam penelitian itu, Jorge Chavarro menjelaskan kalau es krim mampu meningkatkan kesuburan.
'Menurut hasil penelitian, rata-rata perempuan yang rutin mengonsumsi produk olahan susu, terutama es krim, memiliki tingkat kesehatan alat reproduksi lebih baik dibandingkan perempuan yang jarang mengonsumsi es krim,” kata Dr Jorge.
Dari keseluruhan responden, tercatat 3.430 orang mengalami infertilitas, 2.165 dinyatakan memiliki gangguan rahim, dan 438 orang memiliki masalah produksi sel telur. Sedangkan sisa responden, yaitu sekitar 12.000 dinyatakan sehat dan tidak memiliki masalah reproduksi.
Sebaliknya responden yang diketahui gemar mengonsumsi produk susu kaya lemak terutama es krim, hanya berisiko 27% mengalami kegagalan kehamilan.
'Berdasarkan hasil inilah saya mengimbau agar perempuan yang merencanakan kehamilan memikirkan ulang pola diet rendah lemak yang dijalankan. Saya tidak menyarankan untuk makan es krim sehari tiga kali, cukup ubah makanan rendah lemak dengan produk susu olahan kaya lemak sehari sekali. Dalam hal ini es krim adalah produk susu kaya lemak dan bagus kualitas gizinya,' ujar Jorge.
Hal senada juga didukung Dr William Gibbons, yang memiliki klinik kesuburan di Baton Rouge, La., dan juga Presiden Society for Assisted Reproductive Technology, menyatakan berat badan yang terlalu kurus dan terlalu gemuk juga memiliki andil besar terhadap kesehatan reproduksi wanita.
Rosenwaks menekankan setiap wanita untuk menjalani diet sehat sesuai kemampuan dan porsi tubuh mereka.
Penelitian itu melibatkan 18.000 responden perempuan di AS selama delapan tahun, dari tahun 1991 hingga 1999. DR. Jorge mencatat gaya hidup para responden, termasuk pola makan, riwayat kehamilan serta siklus menstruasinya.
Dari keseluruhan responden, tercatat 3.430 orang mengalami infertilitas, 2.165 dinyatakan memiliki gangguan rahim, dan 438 orang memiliki masalah produksi sel telur. Sedangkan sisa responden, yaitu sekitar 12.000 dinyatakan sehat dan tidak memiliki masalah reproduksi.
Sejumlah 12.000 responden inilah yang kemudian diteliti Dr Jorge. Para responden yang hanya mengonsumsi produk susu olahan rendah lemak memiliki risiko kegagalan kehamilan hingga 85%.
Sebaliknya responden yang diketahui gemar mengonsumsi produk susu kaya lemak terutama es krim, hanya berisiko 27% mengalami kegagalan kehamilan.
'Berdasarkan hasil inilah saya mengimbau agar perempuan yang merencanakan kehamilan memikirkan ulang pola diet rendah lemak yang dijalankan. Saya tidak menyarankan untuk makan es krim sehari tiga kali, cukup ubah makanan rendah lemak dengan produk susu olahan kaya lemak sehari sekali. Dalam hal ini es krim adalah produk susu kaya lemak dan bagus kualitas gizinya,' ujar Jorge.
Hasil penelitian Dr Jorge juga diperkuat oleh Dr Richard Fleming, dari Glasgow Centre for Human Reproduction. Menurut Dr Richard, perempuan yang menjalani diet rendah lemak harus berhati-hati terhadap kemandulan.
Sebab susu rendah lemak bisa menghalangi proses ovulasi.
Hal senada juga didukung Dr William Gibbons, yang memiliki klinik kesuburan di Baton Rouge, La., dan juga Presiden Society for Assisted Reproductive Technology, menyatakan berat badan yang terlalu kurus dan terlalu gemuk juga memiliki andil besar terhadap kesehatan reproduksi wanita.
'Bukan berarti mengkonsumsi produk tinggi lemak itu melindungi kita. Namun melakukan diet rendah lemak dan 'mengharamkan' produk kaya susu bukan sesuatu yang baik bagi kesehatan alat reproduksi kita,' papar Dr. Zev Rosenwaks, direktur Weill Cornell University and New York Presbyterian yang melayani masalah kesuburan.
Rosenwaks menekankan setiap wanita untuk menjalani diet sehat sesuai kemampuan dan porsi tubuh mereka.
jadi bagi mereka yang ingin hamil, tak ada salahnya mulai rajin konsumsi produk olahan susu, termasuk es krim.
Yuk, mulai biasakan makan es krim untuk menjaga kesehatan reproduksi kita..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda Tentang Artikel diatas?
Silakan komentarnya, Terima Kasih