Wanita, uang, dan belanja, seolah sudah menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tak heran jika wanita betah berlama-lama ada di dalam pusat berlanjaan seperti department store atau butik.
Hasil survei dari GE Money pada 2006 mengungkap, wanita mampu menghabiskan rata-rata 25.184 jam dan 53 menit selama periode 63 tahun. Survei dilakukan terhadap 3.000 wanita yang rata-rata melakukan aktivitas belanja sebanyak 301 kali per tahun, dengan total 399 jam dan 46 menit.
Survei juga menunjukkan bahwa wanita dapat menghabiskan lebih dari satu jam untuk belanja makanan. Dengan rata-rata 84 kali perjalanan ke restoran per tahun, menghabiskan 94 jam dan 55 menit. Sedangkan untuk berburu dan menawar pakaian terbaru, mereka bisa menghabiskan 100 jam dan 48 menit.
Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa wanita melakukan window shopping setidaknya 51 kali dalam setahun. Menghabiskan 48 jam dan 51 menit hanya untuk mencari barang yang hendak dibeli pada kunjungan berikutnya.
Stewart MacPhail, dari GE Money, mengatakan "Wanita jelas mendedikasikan banyak waktu untuk memastikan mereka mendapatkan penawaran terbaik dan barang yang paling cocok untuk kebutuhan mereka."
Sebuah penelitian yang diterbitkan Bureau of Labor Statistics pun semakin mengukuhkan posisi wanita sebagai penggila belanja. Penelitian yang dilakukan selama 2008 hingga 2009 ini menunjukkan bahwa semakin besar pendapatan seorang wanita, maka semakin besar juga pengeluaran mereka untuk berbelanja.
Tak hanya pakaian dan produk kecantikan, pengeluaran wanita juga umumnya meliputi asuransi, makanan, transportasi, kesehatan, dan hiburan.
Karena itulah, tak heran jika seiring berjalannya waktu, semakin banyak mal dan departement store yang bermunculan. Dengan alasan mempermudah masyarakat mendapatkan segala kebutuhannya, pengembang
department store mendapatkan keuntungan berlimpah.
"Setiap kami membuka cabang baru, kami sesuaikan dengan kebutuhan dari lingkungan yang ada. Kami juga berusaha menyediakan berbagai fasilitas dan barang yang lengkap agar pembeli mau berlama-lama berbelanja di dalam. Semakin lama mereka di dalam, semakin banyak untung yang kami dapat," ujar Fandawan Ramali, Chief Operating Officer Centro, saat pembukaan cabang di Summarecon Mal Serpong.
Bagi Anda penggila belanja yang tak sungkan-sungkan menghabiskan uang, hadirnya berbagai mal, departement store dan butik menjadi sebuah anugrah pemuas nafsu. Tetapi, bagi Anda yang harus mengencangkan pinggang, tentu hal ini menjadi godaan yang sangat besar.
Hasil survei dari GE Money pada 2006 mengungkap, wanita mampu menghabiskan rata-rata 25.184 jam dan 53 menit selama periode 63 tahun. Survei dilakukan terhadap 3.000 wanita yang rata-rata melakukan aktivitas belanja sebanyak 301 kali per tahun, dengan total 399 jam dan 46 menit.
Survei juga menunjukkan bahwa wanita dapat menghabiskan lebih dari satu jam untuk belanja makanan. Dengan rata-rata 84 kali perjalanan ke restoran per tahun, menghabiskan 94 jam dan 55 menit. Sedangkan untuk berburu dan menawar pakaian terbaru, mereka bisa menghabiskan 100 jam dan 48 menit.
Jajak pendapat juga menunjukkan bahwa wanita melakukan window shopping setidaknya 51 kali dalam setahun. Menghabiskan 48 jam dan 51 menit hanya untuk mencari barang yang hendak dibeli pada kunjungan berikutnya.
Stewart MacPhail, dari GE Money, mengatakan "Wanita jelas mendedikasikan banyak waktu untuk memastikan mereka mendapatkan penawaran terbaik dan barang yang paling cocok untuk kebutuhan mereka."
Sebuah penelitian yang diterbitkan Bureau of Labor Statistics pun semakin mengukuhkan posisi wanita sebagai penggila belanja. Penelitian yang dilakukan selama 2008 hingga 2009 ini menunjukkan bahwa semakin besar pendapatan seorang wanita, maka semakin besar juga pengeluaran mereka untuk berbelanja.
Tak hanya pakaian dan produk kecantikan, pengeluaran wanita juga umumnya meliputi asuransi, makanan, transportasi, kesehatan, dan hiburan.
Karena itulah, tak heran jika seiring berjalannya waktu, semakin banyak mal dan departement store yang bermunculan. Dengan alasan mempermudah masyarakat mendapatkan segala kebutuhannya, pengembang
department store mendapatkan keuntungan berlimpah.
"Setiap kami membuka cabang baru, kami sesuaikan dengan kebutuhan dari lingkungan yang ada. Kami juga berusaha menyediakan berbagai fasilitas dan barang yang lengkap agar pembeli mau berlama-lama berbelanja di dalam. Semakin lama mereka di dalam, semakin banyak untung yang kami dapat," ujar Fandawan Ramali, Chief Operating Officer Centro, saat pembukaan cabang di Summarecon Mal Serpong.
Bagi Anda penggila belanja yang tak sungkan-sungkan menghabiskan uang, hadirnya berbagai mal, departement store dan butik menjadi sebuah anugrah pemuas nafsu. Tetapi, bagi Anda yang harus mengencangkan pinggang, tentu hal ini menjadi godaan yang sangat besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda Tentang Artikel diatas?
Silakan komentarnya, Terima Kasih