Spesies baru tarsius, Tarsius wallacei, hewan yang masuk golongan primata terkecil di dunia ditemukan di Sulawesi bagian tengah. Spesies tarsius ini memiliki karakterisik yang unik dibanding spesies tarsius lainnya karena ukuran matanya lebih besar ketimbang otalnya.
Karakteristik yang paling menonjol adalah mata tarsius tersebut. Mata tarsius memiliki ukuran yang sangat besar bila dibandingkan dengan badannya. Diameter matanya adalah 1,5 cm sementara panjang tubuhnya hanya 12 cm. Ukuran mata tarsius ini menandingi ukuran otaknya.
Ukuran mata yang besar berkaitan dengan gaya hidup nokturnalnya. Mata yang besar bisa melihat benda dengan jelas dengan intensitas cahaya yang minim, walaupun kurang bisa membedakan warna. Selain itu, bagian otak yang bertanggung jawab dalam pengelihatan pun berukuran besar.
Pada malam hari, mata dan telingan tarsius jenis ini membantunya beraktivitas. saat mencari makan, tarsius jenis ini bisa melompat hingga sejauh 2 meter untuk menangkap predatornya. Tarsius diketahui merupakan primata pemakan serangga dan hewan lain.
Untuk membantu bergerak, tarsius ini memiliki jari-jari yang telah beradaptasi untuk mencengkram ranting pohon. Hal itu membuatnya mudah melompat-lompat di pepohonan, berpegangan pada ranting pohon. Cara itu juga digunakan untuk melarikan diri dari predator.
Penemuan spesies baru tarsius ini dilakukan oleh tim peneliti yang terdiri dari Stefan Merker dari Franfurt am Main, Christine Diller, Hadi Dahruddin, dan empat peneliti lainnya. Hasil penelitian dipublikasikan di International Journal of Primatology yang terbit 11 November 2010 lalu.
Dalam artikelnya peneliti mengungkapkan, "Spesies ini dinamai Tarsius wallacei untuk menghormati salah seorang naturalis yaitu Alfred Wallace." Selain itu, nama wallacei juga berkaitan dengan garis Wallace yang melalui Pulau Sulawesi.
Spesies ini termasuk yang terancam punah karena habitatnya yang makin terganggu. Saat ini, hewan ini terdistribusi di wilayah tengah Sulawesi tenggara secara tidak merata. Beberapa wilayahnya adalah wilayah pantai Palu dan Isthmus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda Tentang Artikel diatas?
Silakan komentarnya, Terima Kasih