Jumat, 24 Desember 2010

7 Tradisi Natal

KARTU NATAL
Masih ingat kabar terakhir mengirimkan kartu ucapan selamat natal kepada kerabat dan keluarga? Sejak teknologi komunikasi memanjakan para penggunanya tradisi formal berkirim kartu ucapan natal itu seakan terpinggirkan. Tapi berbeda dengan tradisi mengirim kartu ucapan natal di Korea, anak-anak di Korea mempunyai tradisi sendiri dalam merayakan natal yaitu dengan saling memberi kartu natal. Tidak perduli berapa banyak teman sekolah atau teman bermain mereka akan mengirim dengan membalas semua kartu yang mereka terima. Dengan demikian, anak-anak di Korea harus melewatkan jam tidur malamnya hanya untuk membalas kartu ucapan tersebut.

POHON NATAL

Ini sudah menjadi tradisi dalam perayaan natal, selalu ada pohon natal yang selalu menghiasi rumah. Kebiasaan ini awalnya berasal dari jerman pada abad ke 16. Pohon cemara dibeli sebagai pohon natal karena pada musim salju pohon cemara selalu tampak lebih hijau. Ini dipercaya sebagai simbol keimanan yang kuat selalu tumbuh dan tidak lekang oleh waktu. Seperti di Jerman, tradisi adanya pohon natal merupakan hal yang mutlak ada di setiap rumah. Menjelang malam natal, biasanya para orang tua akan mempersiapkan dan menghiasi pohon natal dengan alat musik, mainan, boneka rusia, malaikat, lilin, dan hiasa menarik lainnya.

LILIN NATAL
Sehari sebelum puncak acara, umat kristiani datang beribadah dan kemudian melakukan perenungan dengan memegang lilin. Lilin diartikan sebagai sosok Tuhan Yesus sebagai terang dunia. Menyalakan lilin di malam natal tak hanya dilakukan di gereja saja. Di Irlandia contohnya, anak terkecil dalam sebuah keluarga menyalakan lilin pada jendela terbesar. Lilin itu akan dibiarkan menyala sepanjang malam untuk menerangi jalan bagi orang yang mencari tempat berteduh seperti diartikan seorang Maria dan Yusuf pada natal pertamanya.

SANTA CLAUSE

Lelaki tua berkaca mata dan berjenggot putih dengan pakaian berwarna merah ini selalu datang membagikan hadiah pada saat malam natal. Menurut cerita tokoh sinterklas tersebut terilhami sosok seorang dari turki bernama Nicholas. Dia dikenal sebagai orang yang kaya, baik hati, dan penyayang anak-anak. Ia sering memberikan kejutan kepada anak-anak yang kurang beruntung dengan melemparkan hadiah ke jendela kamar mereka.

SALJU
Suasana menjelang hari natal khususnya di negara-negara yang memiliki musim dingin pasti dihiasi dengan salju putih. Biasanya anak-anak suka membuat boneka raksasa dari salju persis di halaman rumah. Ikon salju di hari natal itu semakin merebak ke Tanah Air. Ditemui tradisi di berbagai pusat perbelanjaan dalam menyambut hari natal, dihiasi dengan suasana natal seperti di luar negri. Sedangkan di Indonesia, nilai yang diambil adalah supaya di hari natal kita juga berbagi kasih dan berkat dengan orang lain.

KADO NATAL

Kebiasaan tukar menukar kado pada hari khusus di musim dingin, kemungkinan bermula di Romawi kuno dan Eropa utara. Di daerah-daerah tersebut orang-orang memberikan hadiah satu sama lain sebagai bagian dari perayaan akhir tahun. Pada tahun 1100, sosok Nicholas lebih dikenal dengan sosok santa clause yang menjadi lambang usaha saling memberi. Menurut legenda, santa Nicholas membawakan hadiah-hadiah untuk anak-anak pada malam sebelum perayaan hari natal. Sejak akhir tahun 1800 kebiasaan bertukar kado menjadi tradisi natal.

PALUNGAN
Palungan atau tempat makan ternak di kandang biasa ditemukan di hari natal. Yesus lahir yang diletakkan dalam palungan di Betlehem itu, maka beberapa tradisi di gereja kerap melakukan sketsa ilustrasi tentang kelahiran Tuhan Yesus tersebut. Saat merayakan natal, biasanya palungan diletakkan di tengah ruangan dalam rumah. Selanjutnya pada hari natal seluruh anggota keluarga berlutut mengelilingi palungan tersebut sambil berdoa dan menyanyikan lagu-lagu natal.

Itulah 7 tradisi yang dapat ditemui dalam menyambut hari natal.

SELAMAT HARI NATAL!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bagaimana Menurut Anda Tentang Artikel diatas?
Silakan komentarnya, Terima Kasih