1. Bethlehem di Tepi Barat:
Komersialisme kini kian menggusur makna sebenarnya dari Natal. Maka untuk kembali pada akar dari Natal, tak ada yang bisa mengalahkan perziarahan ke tempat kelahiran Yesus. Manger Square (Pelataran Palungan) di bagian Old City, Bethlehem, pada malam Natal dipenuhi pohon Natal. Dan puncak perayaan bisa ditemukan pada misa tengah malam di gereja St. Catherine, persis ketika lonceng berbunyi pukul 24.00.
2. Desa Santa Claus, Finlandia:
Kalau tak puas dengan banyaknya Santa Claus di mal, berkemaslah dan terbang ke lingkaran artik Finlandia. St. Nicholas alias Santa Claus merupakan warga kehormatan di Desa Santa Claus ini. Walau terletak di daerah bersalju, di pedalaman hutan yang dihuni rusa, tapi para turis malah makin tertarik mengunjungi desa ini. Tak jauh dari desa itu juga terdapat taman ria Santa Park. Agak mahal mengunjungi tempat ini, tapi Anda dijamin puas.
3. New York, Amerika:
Cukup banyak film yang menampilkan semaraknya New York di waktu Natal (contoh: Home Alone 2). Lampu Natal di mana-mana, semoga ada sedikit salju turun, lalu Anda bisa melihat gemerlapnya pohon Natal terbesar di Rockefeller Center yang sudah dipasang dari awal Desember, ice-skating di sekitar pohon Natal itu, lalu berbelanja di toko-toko mewah di New York. Dan di penghujung acara ada pertunjukkan "The Nutcracker" oleh New York Ballet.
4. Pantai Bondi, Australia:
Kebalikan dari semua klise Natal di bagian utara dunia, di pantai ini Anda tak akan menemukan salju atau lampu Natal. Tanggal 25 Desember pantai ini akan penuh oleh backpacker, dan digoncang oleh pertunjukan DJ dan band. Ini tempatnya untuk cuci mata.
5. Misa Tengah Malam, Vatikan, Itali:
Pastinya pusat dari gereja Katolik ini akan merayakan Natal dengan besar-besaran. Kota Vatikan memuat daya tarik spiritual secara umum, tapi waktu Natal atmosfernya lebih kental lagi. Aroma kacang chestnut panggang harum di jalanan dan seluruh kota dipenuhi presepi (adegan kelahiran Yesus). Tempat-tempat yang wajib disinggahi: Pelataran St. Peter, Piazza Navona, dan gereja Santa Maria di Aracoeli pada Bukit Capitoline. Vatikan merupakan tempat yang paling banyak menarik peziarah. Misa Natal tengah malam di Basilika St. Peter, atau di tengah hari pada 25 Desember, merupakan acara-acara tak terlupakan.
6. Dublin, Irlandia:
Umat Katolik di Irlandia merayakan Natal dengan rasa humor. Acara yang paling menarik adalah renang pada pagi 25 Desember, di kolam air asin 12 meter. Menjelang Natal jalanan kota Dublin selalu ramai, ada Pasar 12 Hari Natal di Docklands, pertunjukkan pantomim, lampu-lampu Natal, ice-skating, beserta bazar dan perayayaan di Temple Bar. Jangan lupakan juga nyanyian Natal (Christmas Carol) di Katedral St. Patrick.
7. Nuremberg, Jerman:
Membeli hadiah Natal tak selamanya di pertokoan atau mal, cobalah mengunjungi Christkindlesmarkt (Pasar Natal), di Hauptmarkt, Nuremberg. Di sini sekitar 180 kios tenda menawarkan mainan, pernak-pernik, lilin, roti jahe, dan permen bagi para pengunjung. Sambil berkeliling anda bisa menikmati bratwurst (sosis khas Jerman) dan anggur hangat yang dicampur jus atau rempah-rempahan seperti kayu manis, cengkeh, atau jahe. Setelah senja dan semua lampu Natal dinyalakan, tempat ini berubah seperti negeri dongeng. Ini tempat belanja Natal paling romantis.
8. Zurich, Swiss:
Terkenal akan coklat, pegunungan, dan salju, Swiss juga cocok untuk liburan Natal, terutama di kota Zurich, karena banyaknya pasar Natal (bahkan di dalam stasiun keretanya), dan juga ada tur keliling kota dengan tema Natal. Jug ada pohon Natal 'bernyanyi' di Werdmuhleplatz, yaitu koor pada panggung segitiga yang disusun sehingga mirip pohon Natal, lengkap dengan nuansa hijau dan lampu kelap-kelipnya.
9. Tokyo, Jepang:
Natal di Tokyo selalu gemerlap, tapi tak bernuansa agama. Tradisi Jepang lebih heboh merayakan Tahun Baru daripada Natal, tapi inilah cara umat non-Kristiani mencoba merayakan Natal. Harus diakui semangatnya, dengan semua lampu dan dekorasi menakjubkannya. Tapi sayangnya Natal di Jepang bukanlah hari libur, Jadi ada sedikit anti-klimaks. Malam Natal dirayakan meriah, dan mirip perayaan Valentine, karena inilah kesempatan pasangan muda-mudi menyatakan cinta. Tradisi perayaan Natal di Jepang adalah dengan memasak ayam goreng, lalu diikuti dengan kue tart dengan krim dan stroberi.
10. San Juan, Puerto Rico:
Pulau ini kecil tapi kepribadiannya mendalam. Puerto Rico merayakan Natal tanpa salju, dengan irama salsa dan babi panggang. Perayaan berlangsung dari tengah Desember hingga peringatan Tiga Raja pada 6 Januari. Sejak pertengahan Desember gereja-gereja di Puerto Rico menampilkan nyanyian Natal di setiap misa, dan kelompok-kelompok pengamen Natal alias Christmas Caroler juga mampir dari rumah ke rumah untuk menyebarkan keceriaan. Puncak perayaan adalah pada malam Natal, pada misa tengah malam. Singgahlah juga di Balai Kota, di Plaza de Armas untuk melihat dekorasi Natal dan juga ke pelataran Paseo de la Princesa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda Tentang Artikel diatas?
Silakan komentarnya, Terima Kasih