WikiLeaks Di Serang Hacker,- Aktivitas situs online WikiLeaks sempat terhenti sementara akibat serangan dari hacker yang belum terindentifikasi.
Pihak tersebut diduga mencoba melindungi penyebaran ratusan dari ribuan dokumen rahasia milik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).
Melalui akun twitter, WikiLeaks mengatakan situsnya berusaha mengatasi masalah yang diakibatkan serangan tersebut. Pihak WikiLeaks bahkan berjanji mempublikasikan sejumlah besar kabel rahasia milik Kedutaan Besar AS malam ini. Publikasi tersebut akan dilakukan melalui media di sejumlah negara. Media-media tersebut antara lain El Pais di Spanyol, Le Monde di Prancis, Der Spiegel di Jerman, Guardian di Inggris dan New York Times di AS.
Pihak tersebut diduga mencoba melindungi penyebaran ratusan dari ribuan dokumen rahasia milik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS).
Melalui akun twitter, WikiLeaks mengatakan situsnya berusaha mengatasi masalah yang diakibatkan serangan tersebut. Pihak WikiLeaks bahkan berjanji mempublikasikan sejumlah besar kabel rahasia milik Kedutaan Besar AS malam ini. Publikasi tersebut akan dilakukan melalui media di sejumlah negara. Media-media tersebut antara lain El Pais di Spanyol, Le Monde di Prancis, Der Spiegel di Jerman, Guardian di Inggris dan New York Times di AS.
WikiLeaks memberi prioritas kepada kalangan media untuk menjadi pihak pertama yang bisa mengakses kabel-kabel diplomatik tersebut. Tidak ada yang meragukan klaim WikiLeaks tersebut.
Situs tersebut dikabarkan tidak dapat diakses selama hampir sehari penuh pada Minggu kemarin walaupun ribuan kabel telah diposkan di situs tersebut pada malam harinya. Kabel-kabel tersebut menunjukkan hal-hal yang belum pernah terungkap sebelumnya dari para pemimpin dunia. Korban pelacakan tersebut tersebar, mulai dari para AS dan sekutunya sampai dengan negara-negara lain seperti Libya, Iran, ataupun Afghanistan.
Dalam serangan hacker tersebut, situs WikiLeaks dibombardir oleh paket-paket data yang dikirimkan pelaku. Ini mengakibatkan situs tidak dapat diakses pengunjung.
Seperti dilansir Associated Press, Senin (29/11/2010), ahli keamanan komputer Bruce Schneier mengatakan struktur internet tidak memperbolehkan penerima untuk melacak pengirim paket data. Kondisi ini membuat WikiLeaks tidak mampu mengidentifikasi pelaku.
Para hacker telah sejak lama menggunakan cara ini terhadap target yang umumnya situs pemerintah dan korporasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda Tentang Artikel diatas?
Silakan komentarnya, Terima Kasih