Lebih dari 100 penumpang pesawat Ryanair melakukan aksi "mogok
keluar" di suatu bandara di Belgia selama tiga jam, Rabu dini hari waktu
setempat.
Mereka protes karena maskapai murah asal Irlandia itu
seenaknya mengalihkan tujuan penerbangan tanpa ada pemberitahuan
sebelumnya.
Menurut laman stasiun televisi BBC, selama menggelar aksi duduk
berjam-jam di dalam pesawat, para penumpang pun dibiarkan dalam keadaan
gelap, tanpa ada air minum dan semua pintu di toilet sudah dikunci.
Sebagian besar penumpang berkebangsaan Prancis yang baru berlibur
dari Maroko. Menurut pengakuan sejumlah penumpang, mereka bertolak dari
bandara Fez di Maroko pada Selasa malam, pukul 19.15 waktu setempat
setelah jadwal keberangkatan terlambat tiga jam.
Tujuan sebenarnya pesawat Ryanair itu adalah bandara di kota
Beauvais, Prancis bagian utara. Namun, pesawat malah beralih tujuan ke
bandara di Kota Liege, Belgia.
Alasannya, bandara di Prancis itu sudah tutup karena sudah larut
malam. Maka, pilot pesawat akhirnya mendaratkan pesawat di Liege sekitar
pukul 23.30 waktu setempat. Tiga pesawat Ryanair lainnya juga terpaksa
mendarat di Liege.
Selanjutnya, pengelola Ryanair meminta penumpang turun untuk
selanjutnya naik bus yang telah disediakan untuk melanjutkan perjalanan
ke Beauvais, dengan jarak tempuh 350 km.
Namun, para penumpang pesawat dari Maroko itu sudah terlanjur kesal
karena tidak ada pemberitahuan mengenai perubahan rute dan mereka
menuntut agar pesawat tetap terbang ke Prancis.
Namun, permintaan itu tidak digubris. Bahkan, para penumpang yang
tetap duduk di kursi masing-masing, ditinggal pergi oleh pilot dan para
awak kabin. "Mereka pergi begitu saja," kata seorang penumpang bernama
Reda Yahiyaoui, yang terbang bersama istri dan kedua anak mereka yang
masih bayi.
Sekitar tiga jam kemudian, akhirnya para penumpang mengalah dan
keluar dari pesawat. Pihak Ryanair menolak dituding telah menelantarkan
penumpang.
"Para penumpang menolak untuk mengikuti anjuran yang bakal membuat
mereka sampai ke tujuan," kata juru bicara Ryanair, Stephen McNamara.
Pilot dan para awak, menurut McNamara, sempat berada di dalam pesawat
selama sejam setelah mendarat untuk membujuk para penumpang agar keluar.
Namun, pilot dan awak akhirnya menyerah dan meninggalkan pesawat bersama para penumpang setelah mereka menjadi agresif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Bagaimana Menurut Anda Tentang Artikel diatas?
Silakan komentarnya, Terima Kasih