Pada suatu hari disebuah penginapan yang terletak di seberang rumah sakit, datanglah seorang pria yang bertubuh pendek dan memiliki cacat di wajahnya. Ia bermaksud menginap untuk satu malam karena esok ia akan di operasi di rumah sakit di seberang penginapan itu.
Di ketuknya-lah pintu penginapan tersebut, sang pemilik penginapan keluar dan membukakan pintu. Pria ini mengajukan maksud kedatangannya, ia juga bilang bahwa tak apa jika ia tidur di sofa saja.
Pria ini begitu berharap mendapat kamar di penginapan ini, ia sudah di tolak di beberapa penginapan sebelumnya karena postur tubuh dan wajahnya yang cacat. Tapi kali ini, pria itu berhasil mendapat kamar di penginapan tersebut.
Saat malam tiba, sang pemilik penginapan masuk ke kamar pria tersebut dan hendak bercakap cakap. Ternyata pria ini sangat enak di ajak berbicara, ia pun bercerita bahwa ia memiliki dua orang putri. Ia pun juga bercerita tentang kehidupannya.
Keesokan pagi nya pria inipun check out dan menyebrang ke rumah sakit untuk menjalankan operasinya.
Singkat cerita, waktu pun terus bergulir dan ternyata setiap awal musim semi, pria ini mengirim Ikan salmon segar kepada pemilik penginapan.
Di suatu hari, pemilik penginapan ini berkunjung ke rumah kawannya.
Di rumah kawannya ia terkagum saat melihat sekuntum bunga yang sangat indah dan elok rupanya, namun bunga itu ditempatkan di sebuah pot yang rusak. Mendadak pemilik penginapan itu mengingat pria tersebut yang bersosok buruk tetapi baik kepribadiannya.
Renungan:
Janganlah menilai diri seseorang hanya dari fisiknya saja, tetapi juga dari kepribadian, sikap dan tingkah lakunya. Karena mungkin saja seseorang yang anda anggap rendah adalah seorang yang baik hatinya, bagaikan bunga yang indah dalam pot yang rusak seperti tergambar dalam cerita diatas. Lebih bersikap rendah adalah sekuntum bunga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar